280 Warga Bengkulu Positif TBC, Dinkes Imbau Kedisiplinan Pengobatan
Dinas Kesehatan Kota Bengkulu melaporkan 280 kasus TBC hingga pertengahan April 2025, dan mengimbau warga untuk disiplin dalam pengobatan serta menjaga imun tubuh.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu melaporkan adanya 280 kasus warga yang terinfeksi atau positif penyakit Tuberkulosis (TBC) sejak Januari hingga pertengahan April 2025. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani, pada Senin lalu di Bengkulu. Laporan ini menyoroti masalah serius kesehatan masyarakat di Kota Bengkulu dan membutuhkan perhatian serta tindakan segera.
Tingginya angka kasus TBC di Kota Bengkulu disebabkan oleh beberapa faktor. Penularan penyakit TBC yang cepat menjadi salah satu penyebab utama. Selain itu, angka kesembuhan yang rendah juga turut berkontribusi terhadap peningkatan kasus ini. "TBC ini penularannya cepat, sementara pengobatannya minimal enam bulan dan harus rutin. Kalau pasien tidak disiplin minum obat, akhirnya penyakit tidak sembuh dan malah bisa menular ke orang lain, terutama keluarga," jelas Joni Haryadi Thabrani.
Salah satu tantangan utama dalam penanganan TBC di Kota Bengkulu adalah rendahnya kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan. Banyak pasien yang menghentikan pengobatan sebelum waktunya, sehingga penyakit tidak sembuh secara tuntas dan berpotensi menularkan penyakit kepada orang lain. Kondisi ini mempersulit upaya pengawasan dan pengendalian penyebaran TBC di wilayah tersebut.
Imbauan Kedisiplinan Pengobatan dan Pencegahan
Menanggapi situasi ini, Dinkes Kota Bengkulu mengimbau masyarakat untuk lebih disiplin dalam menjalani pengobatan TBC. "Kami minta warga yang sudah terdiagnosis TBC agar rutin dan tuntas dalam minum obat. Ini penting agar penyebaran penyakit bisa ditekan dan pasien bisa benar-benar sembuh," tegas Joni. Kepatuhan pasien dalam meminum obat secara teratur merupakan kunci keberhasilan terapi dan pencegahan penyebaran penyakit lebih lanjut.
Selain itu, Dinkes juga mengimbau warga yang mengalami gejala TBC, seperti batuk berkepanjangan dan penurunan berat badan, untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat. Penggunaan masker juga dianjurkan untuk mencegah penularan penyakit kepada orang lain. Upaya edukasi dan pengawasan terus dilakukan oleh Dinkes Kota Bengkulu untuk meningkatkan angka kesembuhan dan menekan kasus baru.
Sosialisasi dan penyuluhan secara intensif dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan dan pengobatan TBC. Dinkes juga menekankan pentingnya menjaga imun tubuh melalui olahraga teratur dan konsumsi makanan bergizi seimbang untuk mencegah tertularnya penyakit TBC.
Strategi Pencegahan dan Pengendalian TBC
Dinkes Kota Bengkulu menyadari bahwa penanganan TBC membutuhkan strategi yang komprehensif. Selain pengobatan yang disiplin, pencegahan juga menjadi kunci utama dalam menekan angka kasus. Beberapa strategi yang diterapkan antara lain:
- Sosialisasi dan Edukasi: Dinkes gencar melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang gejala, pencegahan, dan pengobatan TBC.
- Deteksi Dini: Pendekatan deteksi dini melalui pemeriksaan di puskesmas-puskesmas bertujuan untuk mendiagnosis dan mengobati kasus TBC sejak dini.
- Pengobatan Terpadu: Dinkes memastikan akses pengobatan yang mudah dan terjangkau bagi pasien TBC, dengan pengawasan ketat untuk memastikan kepatuhan dalam pengobatan.
- Peningkatan Imun Tubuh: Masyarakat diimbau untuk menjaga pola hidup sehat, termasuk olahraga teratur dan konsumsi makanan bergizi, untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
Dengan berbagai upaya tersebut, Dinkes Kota Bengkulu berharap dapat menekan angka kasus TBC dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Kerja sama antara Dinkes, tenaga kesehatan, dan masyarakat sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut. Kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam menjalankan anjuran pencegahan dan pengobatan TBC sangat krusial dalam upaya memberantas penyakit ini.
Joni Haryadi Thabrani juga menambahkan pentingnya peran keluarga dalam mendukung pasien TBC untuk menjalani pengobatan secara disiplin. Dukungan keluarga dapat meningkatkan motivasi pasien dan membantu mereka untuk tetap konsisten dalam pengobatan. Dengan demikian, diharapkan angka kesembuhan TBC di Kota Bengkulu dapat meningkat secara signifikan dan mencegah penularan lebih lanjut.