30 Rumah di Palmerah Disidak, Satu Rumah Ditemukan Jentik Nyamuk
Petugas Jumantik sidak 30 rumah di Palmerah, Jakarta Barat, temukan satu rumah positif jentik nyamuk; kasus DBD di Jakbar meningkat.
Petugas Jumantik (Juru Pemantauan Jentik) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke 30 rumah di RW 09 Kelurahan Jati Pulo, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, pada Jumat, 25 April. Sidak ini bertujuan memberantas jentik dan sarang nyamuk, khususnya untuk mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kegiatan tersebut melibatkan Puskesmas, Satpol PP, kader, serta pengurus RT/RW setempat. Mereka menyisir rumah-rumah untuk mencari jentik nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama DBD. Hasilnya, satu dari 30 rumah yang disidak ditemukan terdapat jentik nyamuk.
Peningkatan kasus DBD di Jakarta Barat menjadi latar belakang operasi ini. Data dari Sudinkes Jakbar menunjukkan tren peningkatan kasus DBD sejak awal tahun 2025, dengan jumlah kasus mencapai 186 pada Januari, 211 pada Februari, dan 254 pada Maret. Hingga 10 April pukul 12.30 WIB, tercatat 53 kasus baru.
Pemberantasan Sarang Nyamuk di Palmerah
Lurah Jati Pulo, Syafwan Busti, menjelaskan bahwa pemberantasan sarang nyamuk (PSN) difokuskan pada tempat-tempat potensial berkembang biaknya nyamuk, seperti kolam, akuarium, ember, kandang unggas, tong, dan sebagainya. "Ada 30 rumah yang dikunjungi, hasilnya, satu rumah yang kedapatan ada jentik nyamuk," ujar Syafwan saat dikonfirmasi.
Pemilik rumah yang ditemukan jentik nyamuknya diberi peringatan dan imbauan untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitar. Petugas juga menekankan pentingnya peran aktif warga dalam menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran penyakit.
Para kader PSN didorong untuk terus mengingatkan warga akan pentingnya menjaga kesehatan dan lingkungan, serta rutin melakukan PSN. "Kita juga terus mengajak warga agar selalu menjaga kesehatan lingkungan dan memutus rantai penyebaran jentik demam berdarah dengan cara PSN 3M di wilayah masing-masing," tambah Syafwan.
Pentingnya Pencegahan DBD
PSN 3M (Menguras, Menutup, dan Memanfaatkan) merupakan strategi efektif dalam memberantas jentik nyamuk. Menguras tempat penampungan air secara rutin dapat menghilangkan tempat perkembangbiakan nyamuk. Menutup rapat tempat penampungan air mencegah nyamuk masuk dan bertelur. Memanfaatkan barang bekas yang dapat menampung air agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Peningkatan kasus DBD di Jakarta Barat menunjukkan urgensi upaya pencegahan yang lebih intensif. Kerja sama antara petugas kesehatan, pemerintah daerah, dan warga sangat penting untuk menekan angka kasus DBD. Partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan merupakan kunci keberhasilan pemberantasan jentik nyamuk.
Selain PSN 3M, edukasi kepada masyarakat tentang bahaya DBD dan cara pencegahannya juga sangat penting. Pengetahuan yang memadai akan mendorong warga untuk lebih proaktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah penyebaran penyakit.
Dengan meningkatnya kasus DBD, langkah-langkah pencegahan yang komprehensif dan partisipasi aktif masyarakat sangat krusial untuk melindungi kesehatan masyarakat Jakarta Barat.
"Untuk pemilik atau penghuni rumah yang ditemukan jentik kami ingatkan dan peringatkan agar lebih peduli terhadap lingkungannya," kata Lurah Jati Pulo.
Kesimpulan
Sidak jentik nyamuk di Palmerah menunjukkan pentingnya upaya berkelanjutan dalam pemberantasan sarang nyamuk dan pencegahan DBD. Partisipasi aktif warga dan kerja sama antar instansi terkait sangat krusial untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari penyakit.