770 Babinsa di Bali Disiapkan Jaga Ketahanan Pangan Desa
Danrem 163/Wira Satya mengumpulkan 770 Babinsa dan 84 Danramil di Bali untuk strategi ketahanan pangan desa, selaras dengan arahan Presiden dan Gubernur Bali.
Denpasar, 14 Maret 2024 (ANTARA) - Komandan Korem (Danrem) 163/Wira Satya, Brigadir Jenderal TNI Ida Idewa Agung Hadisaputra, mengumpulkan 770 Babinsa dan 84 komandan satuan di Bali. Tujuannya? Memantapan strategi ketahanan pangan di tingkat desa. Apel besar ini telah direncanakan selama tiga bulan dan melibatkan seluruh elemen terkait untuk memastikan sinergi program.
Brigjen Hadisaputra menjelaskan, apel terpusat ini bertujuan memberikan pembekalan kepada para Babinsa. Pembekalan ini memastikan mereka memahami kebijakan pemerintah pusat dan daerah terkait ketahanan pangan, selaras dengan arahan Presiden Republik Indonesia dan Gubernur Bali. "Kami akan melaksanakan kegiatan yang mendukung arahan Presiden," tegasnya.
Selain itu, kegiatan ini juga diarahkan untuk mendukung program Gubernur Bali Wayan Koster dan Bupati se-Bali dalam sektor ketahanan pangan, pelestarian lingkungan, dan pembangunan rumah layak huni. Sinergi antara TNI dan pemerintah daerah menjadi fokus utama dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat Bali.
Sinergi TNI-Pemprov Bali untuk Ketahanan Pangan
Gubernur Bali, Wayan Koster, diundang untuk memberikan pembekalan mengenai visi dan misi pemerintahannya periode 2025-2029. Hal ini bertujuan agar kegiatan Babinsa di desa-desa selaras dengan program pemerintah provinsi. Dengan demikian, tercipta sinergi yang kuat dan efektif dalam pembangunan di Bali.
Brigjen Hadisaputra berharap, tukar pikiran antara TNI AD dan Pemprov Bali akan menghasilkan sinergi yang kuat. "Kami hadirkan Gubernur sehingga beliau tahu apa yang dikerjakan Babinsa selama ini di desa," jelasnya. Kerjasama ini diharapkan mampu mempercepat pencapaian tujuan bersama.
Dalam apel tersebut, Danrem juga menyampaikan arahan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman tentang sinergi dengan pemerintah daerah. Hal ini menekankan pentingnya kerjasama dan menghindari kesan TNI bekerja sendiri.
Pemetaan Permasalahan Desa dan Solusi Ketahanan Pangan
Para Babinsa akan aktif memetakan permasalahan di desa, khususnya di bidang pertanian. Pemetaan ini akan dilaporkan secara berjenjang, dari Koramil, Kodim, Korem, hingga ke Gubernur. Laporan ini akan menjadi dasar dalam mencari solusi yang tepat dan efektif.
"Para Babinsa ini akan mencari atau survei di lapangan apa yang nyata, permasalahan di desa, dilaporkan secara berjenjang," kata Brigjen Hadisaputra. Sistem pelaporan yang terstruktur ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang komprehensif tentang kondisi di lapangan.
Terkait anggaran, program ketahanan pangan dan bedah rumah di desa akan menggunakan dana swakelola anggota. Pihaknya juga menunggu arahan dari pemerintah daerah Bali untuk memperkuat dan memperluas kerja nyata TNI di desa-desa dengan dukungan dana tambahan.
Program Bedah Rumah yang Tepat Sasaran
Untuk program bedah rumah, Danrem Wira Satya menekankan pentingnya survei terlebih dahulu agar program tepat sasaran. "Untuk rehab rumah, kami survei dulu mana yang layak. Jangan semua kami bedah nanti tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Mana yang kami perlu rehab itu yang kami eksekusi," tegasnya. Hal ini menunjukkan komitmen TNI untuk memastikan bantuan tepat guna dan bermanfaat bagi masyarakat.
Secara keseluruhan, kegiatan ini menunjukkan komitmen TNI AD dalam mendukung ketahanan pangan dan pembangunan di Bali. Kerjasama yang erat antara TNI dan pemerintah daerah diharapkan dapat menghasilkan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Bali.