AHY Dorong Kertajati Jadi Pusat Industri Dirgantara Nasional
Menko AHY mendorong pengembangan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati menjadi kawasan industri kedirgantaraan untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat.
Majalengka, 21 April 2024 - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Infrastruktur dan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan dorongan kuat untuk pengembangan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati menjadi pusat industri kedirgantaraan atau Aerospace Park. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Majalengka dan sekitarnya. Langkah ini diumumkan AHY saat kunjungannya ke Majalengka, Jawa Barat, Senin lalu. Ia menekankan pentingnya pengembangan BIJB Kertajati tidak hanya sebagai bandara internasional, tetapi juga sebagai kawasan industri yang mendukung ekosistem aviasi secara menyeluruh.
AHY menjelaskan bahwa pengembangan awal Aerospace Park akan diwujudkan melalui kolaborasi antara Kementerian PPN/Bappenas, PT BIJB (Perseroda), dan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF). Kolaborasi ini akan fokus pada pembangunan fasilitas maintenance, repair, and overhaul (MRO) pesawat. Fasilitas MRO ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan perawatan dan perbaikan pesawat secara komprehensif, memastikan keselamatan penerbangan tetap terjaga. "Kita mulai dengan kerja sama antara BIJB dan GMF untuk pendirian fasilitas MRO, di mana kita tahu bahwa salah satu elemen penting dari penerbangan adalah meyakinkan setiap pesawat maskapai dalam kondisi fit dan harus terus dilakukan maintenance," kata AHY.
Lebih lanjut, AHY memaparkan rencana pembangunan Aerospace Park secara bertahap. Konstruksi ditargetkan dimulai pada akhir tahun 2025, dengan operasional penuh di awal tahun 2026. Target ini selaras dengan rencana pembangunan lima tahunan Bappenas. "Ke depan kita berharap sesuai dengan yang direncanakan oleh Bappenas dalam lima tahun ke depan. Kita berharap Bandara Kertajati bisa semakin optimal dan akan menimbulkan perekonomian baru," tuturnya.
Pengembangan Terintegrasi dan Insentif Penerbangan
Selain fasilitas MRO, Aerospace Park di Kertajati juga akan menarik industri manufaktur dan komponen pesawat. Tujuannya adalah menciptakan ekosistem industri kedirgantaraan yang terintegrasi di dalam satu kawasan. AHY juga menyoroti pentingnya penyempurnaan kebijakan penerbangan untuk mendukung pengembangan ini. Hal ini termasuk pemberian insentif bagi maskapai penerbangan dan pembukaan rute baru, terutama untuk penerbangan haji dan umrah. Kebijakan ini harus selaras dengan peningkatan permintaan layanan penerbangan langsung dari Jawa Barat.
AHY menambahkan, "Kita perlu pastikan sekali lagi rute-rute penerbangannya, insentif bagi maskapai untuk bisa mendarat di Kertajati, termasuk terbang dari sini juga harus dipastikan terlebih dahulu." Ia juga menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur logistik dan konektivitas antar kota untuk menunjang optimalisasi pengembangan kawasan Bandara Kertajati. Pemerintah daerah saat ini tengah merancang skema transportasi yang cepat dan efisien untuk menghubungkan Kertajati dengan kota-kota utama di sekitarnya.
AHY menegaskan pentingnya integrasi infrastruktur. "Logistik juga penting disiapkan dengan baik di sini. Begitu kita punya niat, itu semua harus terintegrasi dengan baik, tidak bisa membangun terpisah-pisah. Nanti sudah jadi yang satu, konektivitasnya tidak terhubung, dan sebaliknya. Ini juga harus dipikirkan," ujarnya.
Target dan Harapan
Proyek pengembangan Aerospace Park di BIJB Kertajati menandai langkah signifikan dalam upaya pemerintah untuk mengembangkan industri kedirgantaraan nasional. Dengan target operasional di awal 2026, proyek ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan perekonomian daerah, dan memperkuat posisi Indonesia di industri aviasi global. Kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta menjadi kunci keberhasilan proyek ini. Selain itu, dukungan kebijakan yang tepat, termasuk insentif dan pengembangan infrastruktur pendukung, sangat krusial untuk memastikan keberlanjutan dan kesuksesan pengembangan Aerospace Park di Kertajati.
Pengembangan ini diharapkan tidak hanya berdampak positif bagi Jawa Barat, tetapi juga bagi perekonomian nasional secara keseluruhan. Dengan terwujudnya Aerospace Park, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada teknologi dan perawatan pesawat dari luar negeri, sekaligus meningkatkan daya saing di industri kedirgantaraan global.