Alumni Trisakti Siap Beri Masukan RUU Perubahan Iklim
Ikatan Keluarga Alumni FALTL Trisakti akan membentuk tim kajian untuk memberikan masukan terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) Perubahan Iklim yang sedang dibahas.
Alumni Trisakti Berkontribusi pada RUU Perubahan Iklim
Para alumni Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan (FALTL) Universitas Trisakti siap memberikan kontribusi dalam penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perubahan Iklim. Hal ini disampaikan oleh Ketua IKA FALTL, Aji Mirni Mawarni, di Jakarta pada Senin, 3 Februari 2024. Pengumuman ini disampaikan seusai acara pelantikan pengurus IKA FALTL dan sebuah talkshow bertema "Regulasi Perubahan Iklim: Dari, Oleh, dan Untuk Siapa?" yang berlangsung Sabtu, 1 Februari 2024 di kampus Universitas Trisakti.
IKA FALTL berencana membentuk tim kajian khusus untuk merumuskan masukan yang akan disampaikan dalam proses pembahasan RUU tersebut. RUU ini sendiri telah masuk dalam Program Legislasi Nasional Prioritas. Inisiatif ini muncul setelah undangan dari Ketua DPD RI, Sultan Baktiar Najamudin, kepada IKA FALTL untuk berpartisipasi dalam pembahasan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim.
Talkshow tersebut menghasilkan berbagai usulan yang akan diteruskan kepada Tim Kerja Pembahasan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim DPD RI. Usulan-usulan ini nantinya akan dibahas lebih lanjut bersama DPR dan Pemerintah. Ratusan alumni FALTL Trisakti turut hadir dalam acara tersebut, dihadiri pula oleh tokoh penting seperti Ketua DPD RI, Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Silmy Karim, juga Ketua Umum IKA Trisakti), Wakil Rektor 3 Universitas Trisakti, dan Dekan FALTL.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Acara talkshow juga menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang, termasuk Direktur Pertamina Geothermal Energy, CEO Jejak.in, Direktur Urban Plus, serta perwakilan Kementerian PU dan Perumnas. Para pembicara menekankan urgensi perubahan menuju energi hijau, mengingat menipisnya sumber daya energi fosil. Ketua DPD RI, Sultan Baktiar Najamudin, mengingatkan pentingnya kerja sama internasional dalam mengatasi perubahan iklim, mengingat penarikan diri Amerika Serikat dari Paris Agreement.
Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Silmy Karim, turut mendorong para alumni Trisakti untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan berkelanjutan (sustainability), yang kini menjadi isu global. Beliau juga mengucapkan selamat kepada pengurus IKA FALTL yang baru dilantik. Sementara itu, Direktur Pertamina Geothermal Energy, Edwil Suzandi, menekankan pentingnya transisi energi dan pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
Tantangan dan Harapan dalam Pengembangan EBT
Edwil Suzandi mengakui bahwa pengembangan EBT di Indonesia masih menghadapi kendala, termasuk infrastruktur yang terbatas dan kebijakan yang belum sepenuhnya mendukung, khususnya di area ring of fire. Beliau berharap RUU Perubahan Iklim dapat menjadi instrumen hukum yang memperkuat transisi energi dan pengembangan EBT di Indonesia. Indonesia, sebagai negara dengan cadangan geothermal besar (24 Giga Watt, dengan yang terpasang baru sekitar 2 Giga Watt), memiliki potensi besar dalam pengembangan energi panas bumi.
Kesimpulan
Partisipasi aktif alumni FALTL Trisakti dalam memberikan masukan terhadap RUU Perubahan Iklim menunjukkan komitmen nyata dalam mengatasi perubahan iklim. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan sektor swasta, sangat penting untuk mendorong percepatan transisi energi dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.