Anggota DPR Inisiasi Peragaan Busana di Kampung Bustaman, Semarang: Fesyen untuk Semua Kalangan
Anggota Komisi VII DPR, Samuel Wattimena, menginisiasi peragaan busana di Kampung Bustaman, Semarang, yang melibatkan warga lokal sebagai model, mempromosikan fesyen inklusif dan mendukung industri kreatif Kota Semarang.
Anggota Komisi VII DPR RI, Samuel Wattimena, Sabtu lalu (22/2) sukses menginisiasi sebuah peragaan busana unik di Kampung Bustaman, Kota Semarang, Jawa Tengah. Acara yang bertajuk 'Sukacita Bustaman Pertunjukan Bersama Warga' ini melibatkan warga Kampung Bustaman sendiri sebagai model, menampilkan busana-busana rancangannya dan beberapa desainer lainnya. Peragaan busana ini bukan hanya sekadar pertunjukan, tetapi juga upaya untuk mendekatkan fesyen kepada seluruh lapisan masyarakat.
Peragaan busana ini diselenggarakan dalam rangkaian tradisi Gebyuran Bustaman, yang rutin diadakan menjelang bulan Ramadhan. Hal ini menunjukkan bagaimana Samuel Wattimena berhasil memadukan unsur budaya lokal dengan industri kreatif kontemporer. Kehadirannya sebagai inisiator sekaligus perancang busana menunjukkan komitmennya dalam memajukan industri kreatif di daerah pemilihannya.
Sebagai perancang busana dan anggota DPR dari daerah pemilihan Kota Semarang, Samuel Wattimena melihat potensi besar industri kreatif, khususnya fesyen, di Kota Semarang. Dengan menjadikan Kota Semarang sebagai kota busana unggulan, ia berharap dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam pengembangan industri kreatif ini. Peragaan busana di Kampung Bustaman menjadi bukti nyata komitmennya untuk mewujudkannya.
Mempopulerkan Fesyen Inklusif di Kampung Bustaman
Samuel Wattimena menekankan bahwa fesyen bukan hanya untuk kalangan elite. "Fesyen bukan hanya untuk kaum elite, namun fesyen untuk seluruh golongan masyarakat," tegasnya. Pernyataan ini menjadi landasan utama peragaan busana di Kampung Bustaman. Dengan melibatkan warga lokal sebagai model, acara ini berhasil mendekatkan dunia fesyen kepada masyarakat akar rumput.
Para model amatir dari Kampung Bustaman tampil percaya diri di atas catwalk, memamerkan busana-busana dengan desain yang beragam. Mereka bukan hanya sekadar model, tetapi juga bagian integral dari pertunjukan yang mencerminkan semangat kebersamaan dan kreativitas warga Kampung Bustaman. Hal ini menunjukkan keberhasilan peragaan busana tersebut dalam melibatkan masyarakat secara aktif.
Peragaan busana ini juga menjadi bukti nyata bagaimana industri fesyen dapat menjadi media untuk pemberdayaan masyarakat. Dengan memberikan kesempatan kepada warga untuk terlibat langsung, acara ini memberikan dampak positif, baik secara ekonomi maupun sosial, bagi masyarakat Kampung Bustaman.
Partisipasi aktif warga Kampung Bustaman dalam peragaan busana ini juga menunjukkan semangat kebersamaan dan kreativitas yang tinggi. Mereka tidak hanya menjadi model, tetapi juga turut serta dalam persiapan dan pelaksanaan acara. Hal ini menunjukkan bagaimana industri kreatif dapat menjadi perekat sosial dan memperkuat rasa kebersamaan dalam masyarakat.
Dukungan Pemerintah Kota Semarang
Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, turut memberikan apresiasi dan dukungan atas terselenggaranya peragaan busana tersebut. Ia bahkan menyatakan bahwa kegiatan ini akan menjadi agenda rutin tahunan sebagai agenda wisata. Hal ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Semarang dalam mendukung pengembangan industri kreatif dan pelestarian budaya lokal.
Pemerintah Kota Semarang menyadari pentingnya pelestarian budaya lokal sebagai bagian dari pengembangan pariwisata. "Melestarikan budaya lokal akan memperkuat identitas bangsa," kata Iswar Aminuddin. Pernyataan ini menegaskan bahwa peragaan busana di Kampung Bustaman bukan hanya sekadar acara fesyen, tetapi juga upaya pelestarian budaya.
Dukungan penuh dari Pemerintah Kota Semarang ini memberikan angin segar bagi perkembangan industri kreatif di Kota Semarang. Dengan adanya dukungan pemerintah, diharapkan peragaan busana serupa dapat terus berlanjut dan semakin berkembang di masa mendatang, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.
Peragaan busana di Kampung Bustaman tidak hanya sukses menampilkan keindahan busana, tetapi juga berhasil memperlihatkan bagaimana fesyen dapat menjadi media untuk pemberdayaan masyarakat, pelestarian budaya, dan pengembangan industri kreatif. Semoga kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan potensi lokal mereka.