Antusiasme Literasi Cilik Kapuas: Perpustakaan Jadi Pusat Belajar dan Bermain
Komunitas literasi cilik di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, menunjukkan antusiasme tinggi dengan mengunjungi perpustakaan setempat setiap sore untuk membaca, belajar, dan bermain.
Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah, 23 April 2024 - Sejumlah komunitas literasi cilik, terdiri dari pelajar Taman Kanak-Kanak (TK) dan sekolah dasar atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap kegiatan membaca dan belajar di perpustakaan milik Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpustaka) setempat. Mereka datang hampir setiap sore, bukan hanya dari dalam Kota Kuala Kapuas, tetapi juga dari berbagai kelurahan dan desa terdekat, bahkan rela menyeberangi sungai menggunakan feri demi menimba ilmu dan pengalaman di perpustakaan.
Kegiatan ini tidak hanya sekedar membaca buku. Anak-anak terlihat aktif menyusuri rak buku, berselancar di dunia maya, berdiskusi ringan dengan teman sebaya, menyelesaikan tugas sekolah, dan bahkan menikmati fasilitas studio mini yang tersedia di perpustakaan. Kepala Dinas Sarpustaka Kapuas, Suwarno Muriyat, mengungkapkan kebanggaannya atas antusiasme anak-anak ini. "Hampir tiap sore anak-anak dari berbagai usia terlihat antusias menyusuri rak buku sembari berselancar di dunia maya. Termasuk membaca bersama, berdiskusi ringan dengan teman-temannya, menyelesaikan tugas-tugas sekolah, maupun menonton di studio mini," ujarnya di Kuala Kapuas, Rabu.
Suwarno menambahkan bahwa kehadiran komunitas literasi cilik ini membawa dampak positif terhadap minat baca anak-anak di Kabupaten Kapuas. Kegiatan ini, menurutnya, bukan hanya menjadi ajang menambah wawasan, tetapi juga membentuk kebiasaan positif sejak dini. Hal ini sejalan dengan upaya Disarpustaka Kapuas dalam menyediakan fasilitas baca yang nyaman dan koleksi buku digital dan cetak yang terus diperbarui. "Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang menambah wawasan, tapi juga membentuk kebiasaan positif sejak dini. Kehadiran komunitas literasi cilik ini membawa dampak positif terhadap minat baca anak-anak di Kabupaten Kapuas," kata Suwarno.
Membangun Generasi Pecinta Buku di Kapuas
Anak-anak komunitas literasi cilik ini telah mulai mengenal berbagai jenis buku, mulai dari cerita rakyat dan ensiklopedia anak hingga buku-buku motivasi anak dan remaja. Mereka datang dengan semangat setiap sore, menunjukkan kecintaan mereka terhadap dunia literasi. Suwarno berharap komunitas ini dapat menjadi cikal bakal tumbuhnya generasi Kapuas yang cinta membaca dan gemar menulis. "Komunitas ini diharapkan menjadi cikal bakal tumbuhnya generasi Kapuas yang cinta membaca dan gemar menulis," demikian Suwarno Muriyat.
Lebih lanjut, Suwarno menjelaskan bahwa perpustakaan tidak hanya menyediakan buku cetak, tetapi juga buku digital dan berbagai fasilitas penunjang lainnya untuk menunjang kegiatan belajar anak-anak. Fasilitas ini dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan interaktif bagi para pengunjung cilik.
Pihak Disarpustaka Kapuas juga secara aktif berupaya untuk memperbarui koleksi buku secara berkala, memastikan bahwa buku-buku yang tersedia selalu relevan dan menarik bagi anak-anak. Mereka juga mengadakan berbagai program dan kegiatan untuk meningkatkan minat baca anak-anak, seperti lomba membaca, diskusi buku, dan kegiatan literasi lainnya.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah dan antusiasme anak-anak, diharapkan minat baca di Kabupaten Kapuas akan terus meningkat dan melahirkan generasi penerus yang cerdas dan berwawasan luas.
Pengalaman Maya: Belajar dan Mencari Pengetahuan
Salah satu anggota komunitas literasi cilik, Maya, membagikan pengalamannya. Ia mengaku senang datang ke perpustakaan setiap sore untuk mencari buku bacaan guna menyelesaikan tugas sekolah dan menambah pengetahuan. "Mencari tugas-tugas sekolah dan menambah pengetahuan, dan saya sangat senang bisa banyak tahu untuk menambah wawasan di sini," ungkap Maya.
Pengakuan Maya ini mencerminkan dampak positif dari keberadaan perpustakaan dan komunitas literasi cilik di Kapuas. Perpustakaan tidak hanya berfungsi sebagai tempat meminjam buku, tetapi juga sebagai pusat belajar dan bermain yang menyenangkan bagi anak-anak. Mereka dapat belajar, bermain, dan bersosialisasi dengan teman sebaya dalam lingkungan yang positif dan kondusif.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk meningkatkan minat baca anak-anak melalui program-program literasi yang inovatif dan menarik. Dengan demikian, akan tercipta generasi muda yang cerdas, berwawasan luas, dan cinta terhadap ilmu pengetahuan.
Ke depan, diharapkan akan lebih banyak lagi komunitas literasi cilik yang terbentuk di Kabupaten Kapuas, dan perpustakaan akan terus berperan aktif dalam mendukung perkembangan minat baca anak-anak di daerah tersebut. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Kapuas.
Dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah daerah dan komitmen dari para pengelola perpustakaan, diharapkan program ini akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi anak-anak di Kabupaten Kapuas.