APBN Suntik Dana Rp18 Miliar untuk Program Brigade Pangan Kutim
Pemerintah pusat menggelontorkan dana Rp18 miliar dari APBN 2025 untuk mendukung program enam brigade pangan di Kutai Timur, Kalimantan Timur, guna memodernisasi pertanian dan meningkatkan produktivitas.
Pemerintah pusat memberikan suntikan dana sebesar Rp18 miliar melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025 untuk mendukung program enam brigade pangan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur. Program ini bertujuan untuk memodernisasi sektor pertanian dan meningkatkan produktivitas pangan di daerah tersebut. Bantuan ini akan digunakan untuk pengadaan alat mesin pertanian (alsintan) modern dan biaya operasional keenam brigade pangan yang telah dibentuk.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kabupaten Kutim, Dyah Ratnaningrum, menjelaskan bahwa keenam brigade pangan tersebut ditempatkan di lima titik pertanian strategis di Kutim. "Enam brigade pangan telah dibentuk yang ditempatkan pada lima titik pertanian," ujar Dyah di Sangatta, Kamis (13/3).
Dana sebesar Rp18 miliar ini akan dialokasikan untuk pembelian alsintan modern dan operasional brigade pangan. Setiap brigade akan mendapatkan enam unit alsintan, termasuk rotavator, traktor, dan drone pertanian. Penggunaan teknologi modern ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian di Kutim.
Modernisasi Pertanian di Kutim
Penggunaan drone pertanian, misalnya, akan mempermudah proses penyemprotan pestisida dan pupuk, sehingga lebih cepat dan efisien. "Alsintan itu untuk kelola pertanian secara modern, dan kami akan menarik petani milenial dalam pengoperasian," jelas Dyah. Program ini juga diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk berkecimpung di sektor pertanian.
Brigade pangan ini menjadi garda terdepan dalam program swasembada pangan yang dicanangkan oleh Presiden. Dengan dukungan alsintan modern, diharapkan para petani dapat meningkatkan produktivitas dan hasil panen mereka. Modernisasi pertanian ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Pemerintah Kabupaten Kutim juga berencana untuk menambah dukungan dana melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk memenuhi kebutuhan tambahan program brigade pangan. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung program peningkatan produktivitas pertanian.
Optimalisasi Lahan Pertanian
Kabupaten Kutai Timur memiliki luas lahan persawahan 4.712 hektare dan lahan perkebunan jagung 330,24 hektare. Namun, hingga saat ini baru 2.600 hektare lahan yang tergarap secara optimal. Program brigade pangan ini diharapkan dapat mengoptimalkan lahan yang belum tergarap, khususnya 1.200 hektare lahan persawahan.
Dengan bantuan alsintan modern dan tenaga kerja terampil, diharapkan program ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Kutim secara signifikan. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.
"Brigade pangan dengan perlengkapan dan peralatan pertanian modern melakukan optimalisasi lahan persawahan 1.200 hektare, serta potensi lainnya sebagai upaya meningkatkan produktivitas pertanian," ungkap Dyah Ratnaningrum.
Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam upaya memodernisasi sektor pertanian dan meningkatkan ketahanan pangan.