Apresiasi DPR RI untuk BNNP Sumbar & Desakan Peningkatan Anggaran
Anggota DPR RI Benny Utama mengapresiasi keberhasilan BNNP Sumbar menangkap pengedar narkoba, namun mendesak peningkatan anggaran dan optimalisasi rehabilitasi untuk pemberantasan narkoba yang lebih efektif.
Anggota Komisi III DPR RI, Benny Utama, memberikan apresiasi kepada Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat atas keberhasilan mereka menangkap pengedar narkoba dengan barang bukti 141,7 kilogram ganja. Penangkapan tersebut, yang melibatkan kerja sama BNNP Sumbar, Kejaksaan Negeri Pasaman, dan Pengadilan Negeri Pasaman, berhasil menjatuhkan hukuman mati kepada otak sindikat tersebut.
Sukses Penindakan Hukum
Suksesnya penuntutan ini, menurut Benny Utama, merupakan contoh nyata langkah represif dalam perang melawan narkoba. Namun, beliau menekankan pentingnya keseimbangan antara penindakan tegas dengan upaya pencegahan dan rehabilitasi. Pengguna narkoba, tegasnya, juga merupakan korban yang membutuhkan perhatian.
Tantangan Anggaran dan Kelembagaan
Dalam sebuah rapat kerja Komisi III DPR dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), Benny Utama menyoroti tantangan yang dihadapi BNN. Beliau mengungkapkan keprihatinannya terhadap anggaran BNN yang dinilai kurang memadai, yaitu hanya Rp2,4 triliun untuk seluruh Indonesia. Anggaran tersebut, menurutnya, perlu ditingkatkan untuk mendukung kinerja BNN yang optimal dalam menghadapi tantangan besar pemberantasan narkoba.
Selain anggaran, kelembagaan BNN juga perlu diperkuat. Saat ini, belum semua kabupaten/kota di Indonesia memiliki BNNK (Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota). Di Sumatera Barat misalnya, dari 19 kabupaten/kota, hanya empat yang memiliki BNNK. Penguatan kelembagaan ini penting untuk memperluas jangkauan pencegahan dan pemberantasan narkoba.
Pentingnya Rehabilitasi dan Koordinasi
Benny Utama juga menekankan pentingnya optimalisasi fungsi rehabilitasi. Rehabilitasi pecandu narkoba harus menyeluruh agar mereka tidak kembali mengonsumsi narkoba. Koordinasi dengan lembaga pemasyarakatan juga krusial untuk mencegah pengendalian peredaran narkoba dari dalam penjara.
Peran Lembaga Informal
Untuk meningkatkan efektivitas pemberantasan narkoba, Benny Utama menyarankan perluasan dukungan anggaran dan personel bagi BNN. Selain itu, perlu pula memberdayakan lembaga-lembaga informal seperti lembaga adat dan keagamaan untuk memperkuat gerakan pencegahan dan pemberantasan narkoba di masyarakat. Kerja sama lintas sektoral dan dukungan masyarakat sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang bebas narkoba.
Kesimpulan
Keberhasilan BNNP Sumbar dalam memberantas peredaran narkoba patut diapresiasi. Namun, untuk mencapai hasil yang lebih maksimal, perlu dukungan penuh dari pemerintah, baik dalam hal anggaran, sumber daya manusia, maupun optimalisasi program rehabilitasi dan koordinasi antar lembaga. Pentingnya peran serta masyarakat dan lembaga informal juga tak dapat diabaikan.