Arus Balik Lebaran 2025: Bus dan Kendaraan Logistik Dominasi Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk
Lonjakan signifikan kendaraan logistik dan bus terjadi pada arus balik Lebaran 2025 di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, Jawa Timur-Bali, dengan peningkatan jumlah bus hingga 21 persen dibandingkan tahun lalu.
Pelabuhan Ketapang di Jawa Timur dan Gilimanuk di Bali mengalami lonjakan signifikan arus balik Lebaran Idul Fitri 2025. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat peningkatan jumlah kendaraan dan penumpang yang menyeberang dari Jawa menuju Bali, terutama sejak Jumat, 4 April 2025 (H+3 Lebaran). Lonjakan ini didominasi oleh kendaraan logistik dan bus AKAP, menandakan pergerakan signifikan pasca libur panjang.
Sejak H-10 hingga H+3 Lebaran 2025, tercatat 370.668 orang dan 86.733 unit kendaraan telah menyeberang dari Jawa ke Bali. Jumlah ini menunjukkan peningkatan yang cukup besar dibandingkan tahun sebelumnya. Lebih spesifiknya, pada periode H+3 Lebaran, tercatat 12.775 unit kendaraan dan 42.108 orang telah menyeberang melalui Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk. Hal ini menunjukkan tingginya mobilitas masyarakat pasca libur Lebaran.
Peningkatan yang paling mencolok terlihat pada jumlah kendaraan logistik dan bus. Corporate Secretary PT. ASDP, Shelvy Arifin, menyatakan bahwa jumlah kendaraan truk meningkat hingga 69 persen dan jumlah bus naik 21 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Data ini menunjukkan pergeseran pola arus balik Lebaran 2025, di mana kendaraan umum dan logistik memainkan peran utama.
Peningkatan Signifikan Kendaraan Logistik dan Bus
Lonjakan jumlah kendaraan logistik dan bus AKAP pada arus balik Lebaran 2025 ini menunjukkan beberapa hal. Pertama, meningkatnya aktivitas ekonomi pasca libur Lebaran. Kedua, kemungkinan besar para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi telah kembali ke daerah asalnya, sehingga kendaraan umum menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang masih melakukan perjalanan.
Meskipun terjadi peningkatan jumlah kendaraan dan penumpang, ASDP memastikan seluruh layanan penyeberangan berjalan optimal dan lancar. Penggunaan sistem digitalisasi dan optimalisasi operasional menjadi kunci keberhasilan dalam mengelola lonjakan tersebut dan meminimalisir potensi antrean panjang.
ASDP juga mendorong masyarakat untuk membeli tiket secara daring melalui aplikasi dan website Ferizy. Sistem ini dinilai efektif untuk mempercepat proses layanan dan mengurangi kepadatan di pelabuhan. Pembelian tiket yang dapat dilakukan hingga 60 hari sebelum keberangkatan juga memberikan kemudahan bagi pengguna jasa untuk merencanakan perjalanan dengan lebih matang.
Optimalisasi Layanan dan Keselamatan Penyeberangan
Selain mendorong pembelian tiket daring, ASDP juga menekankan pentingnya pengecekan kesiapan kendaraan dan kepatuhan terhadap aturan keselamatan pelayaran. Hal ini bertujuan untuk memastikan keselamatan dan keamanan seluruh penumpang dan kendaraan selama perjalanan penyeberangan.
Shelvy Arifin menambahkan, "Kami terus mendorong masyarakat untuk membeli tiket penyeberangan secara mandiri melalui aplikasi dan website Ferizy. Sistem ini sangat membantu mempercepat proses layanan dan mengurangi kepadatan di pelabuhan." Langkah ini merupakan bagian dari upaya ASDP untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan layanan bagi pengguna jasa.
Dari arah sebaliknya, yakni dari Bali menuju Jawa, jumlah penumpang dan kendaraan yang menyeberang bahkan lebih tinggi, mencapai 600.052 penumpang dan 184.703 kendaraan. Hal ini menunjukkan tingginya mobilitas masyarakat di kedua pulau tersebut.
Secara keseluruhan, arus balik Lebaran 2025 di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk berjalan lancar berkat optimalisasi layanan dan sistem digitalisasi yang diterapkan oleh ASDP. Peningkatan jumlah kendaraan logistik dan bus menunjukkan pergeseran pola perjalanan pasca libur Lebaran, yang perlu menjadi perhatian bagi pihak terkait untuk terus meningkatkan pelayanan dan infrastruktur penunjang.