Bali Tambah Posko Angkutan Lebaran Antisipasi Lonjakan Arus Mudik saat Nyepi
Dishub Bali menambah jumlah posko angkutan Lebaran 2025 menjadi 48 titik untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik yang bertepatan dengan Hari Suci Nyepi, memastikan kelancaran perjalanan pemudik.
Denpasar, 17 Maret 2024 (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali menambah jumlah posko angkutan Lebaran tahun ini menjadi 48 titik. Penambahan ini dilakukan karena momentum arus mudik Lebaran 2025 bertepatan dengan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947.
Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dishub Bali, I Putu Sutaryana, menjelaskan penambahan posko ini sangat signifikan. Jika tahun lalu hanya sekitar 20-an titik, tahun ini jumlahnya meningkat hampir dua setengah kali lipat. "Kalau tahun lalu setengahnya ini, tahun lalu 20-an, seperti Denpasar ada enam titik, kalau dulu kan cuma tiga, karena posko ini berbarengan dengan Hari Suci Nyepi, jadi warga Muslim berbondong-bondong pulang," jelasnya dalam konferensi pers di Denpasar.
Peningkatan jumlah posko ini bertujuan untuk memastikan kelancaran arus mudik dan kenyamanan pemudik selama perjalanan. Posko-posko tersebut akan beroperasi mulai tanggal 21 Maret hingga 11 April 2025, melayani pemudik yang akan meninggalkan Pulau Dewata.
Distribusi Posko Angkutan Lebaran di Bali
Sebanyak 48 posko angkutan Lebaran tersebar di sembilan kabupaten/kota di Bali. Rinciannya adalah enam titik di Denpasar, delapan titik di Badung, empat titik di Gianyar, tiga titik di Klungkung, tiga titik di Karangasem, tiga titik di Bangli, dua titik di Buleleng, enam titik di Jembrana, dan 12 titik di Tabanan. Setiap posko akan dijaga oleh personel gabungan dari Dinas Perhubungan kabupaten/kota setempat dan Kepolisian.
Petugas di posko tidak hanya bertugas memastikan kenyamanan pemudik, tetapi juga mengawasi dan memastikan kelancaran aturan lalu lintas selama periode Nyepi. Hal ini termasuk pengawasan terhadap penutupan jalur penyeberangan yang akan dimulai pada tanggal 28 Maret pukul 12.00 tengah malam dan dibuka kembali pada tanggal 30 Maret pukul 06.00 pagi.
Selain itu, petugas juga akan membantu mengantisipasi potensi kemacetan yang mungkin terjadi selama rangkaian upacara Nyepi, seperti Melasti dan Pengrupukan.
Imbauan Kepada Pemudik
Dishub Bali mengimbau kepada masyarakat yang akan mudik untuk merencanakan perjalanan jauh hari sebelum Lebaran 2025. "Jadi harapan kami sebelum tanggal 28 itu pemudik keluar Bali kalau bisa tanggal 25-27 karena tanggal 23 dan 24 ada Melasti tentu ada kemacetan," ujar Sutaryana. Jalur Tabanan-Gilimanuk, terutama di perbatasan kabupaten, menjadi area yang diwaspadai karena berpotensi terjadi kemacetan.
Selain memperhatikan waktu perjalanan, Dishub Bali juga mengingatkan pemudik untuk selalu menjaga kesehatan dan memastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum melakukan perjalanan jauh. Persiapan yang matang akan membantu meminimalisir risiko kecelakaan dan ketidaknyamanan selama perjalanan mudik.
Dengan penambahan posko dan imbauan yang dikeluarkan, Dishub Bali berharap arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan aman, meskipun bertepatan dengan Hari Suci Nyepi.