Bandara Bali Cetak Sejarah: Layani Dua Airbus A380 Emirates Setiap Hari
Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, mencetak sejarah sebagai bandara pertama di Indonesia yang melayani penerbangan reguler dua pesawat Airbus A380 Emirates setiap hari selama periode September hingga Oktober 2024, menandakan pertumbuhan pesat sektor pariwi
Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali berhasil menorehkan sejarah baru dalam dunia penerbangan Indonesia. Selama periode 1 September hingga 26 Oktober 2024, bandara ini menjadi yang pertama di Indonesia yang secara rutin melayani dua pesawat Airbus A380 Emirates setiap harinya dalam penerbangan rute Dubai-Bali-Dubai. Prestasi ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam sektor pariwisata Bali dan kemampuan infrastruktur bandara dalam menampung pesawat berbadan lebar.
Menurut Arie Ahsanurrohim, Pgs. Corporate Secretary Group Head InJourney Airports, peningkatan jumlah penerbangan Airbus A380 ini merupakan cerminan dari melonjaknya minat wisatawan mancanegara untuk mengunjungi Bali. Hal ini juga didukung kesiapan infrastruktur, fasilitas, dan sumber daya manusia Bandara I Gusti Ngurah Rai yang memadai.
"Bandara I Gusti Ngurah Rai mencetak sejarah untuk pertama kalinya sebagai bandara di Indonesia yang setiap harinya melayani penerbangan reguler dua unit pesawat jumbo berbadan lebar Airbus A380," ujar Arie dalam keterangan pers di Jakarta.
Selain kesuksesan dalam melayani penerbangan internasional, Bandara I Gusti Ngurah Rai juga mencatat lima destinasi domestik terfavorit sepanjang 2024, yaitu Jakarta, Surabaya, Makassar, Labuan Bajo, dan Yogyakarta. Sementara untuk rute internasional, Singapura, Kuala Lumpur, Perth, Melbourne, dan Sydney menjadi destinasi paling diminati.
Sepanjang tahun 2024, tercatat 54 maskapai beroperasi di bandara ini, melayani rata-rata 65.000 penumpang dan 390 penerbangan setiap harinya. Meskipun menempati posisi kedua setelah Bandara Soekarno-Hatta (yang melayani 149.000 penumpang dan 991 penerbangan per hari), Bandara I Gusti Ngurah Rai tetap menjadi salah satu bandara tersibuk di Indonesia.
Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Bandara Soekarno-Hatta menjadi bandara pilot program transformasi InJourney Airports, sebuah upaya untuk memodernisasi dan meningkatkan pelayanan bandara-bandara di Indonesia. Secara keseluruhan, InJourney Airports melayani lebih dari 200 rute penerbangan di 37 bandara pada tahun 2024, dengan komposisi 60 persen rute domestik dan 40 persen internasional.
Selama periode Januari hingga Desember 2024, InJourney Airports mencatat total 155,9 juta penumpang di 37 bandara yang dikelolanya, termasuk Bandara I Gusti Ngurah Rai. Angka ini meningkat sekitar 4 persen dibandingkan tahun 2023 dan menunjukkan tren positif dalam pertumbuhan sektor aviasi di Indonesia.
Peningkatan jumlah penumpang ini, menurut Arie, merupakan hasil kolaborasi yang erat antara berbagai pihak di ekosistem penerbangan Indonesia. InJourney Airports berkomitmen untuk terus meningkatkan kontribusi bandara-bandara yang dikelolanya dalam mendukung perekonomian dan pariwisata nasional, dengan selalu mengutamakan keamanan, keselamatan, dan pelayanan yang terbaik bagi para penumpang.
“Kami berupaya untuk terus meningkatkan kontribusi seluruh bandara agar dapat maksimal dalam mendukung perekonomian dan pariwisata nasional. Ini sejalan dengan keberadaan InJourney Airports sebagai agent of development,” pungkas Arie.