Bandara DEO Sorong Raup Rp100 Juta per Bulan dari Parkir
Bandara Domine Eduard Osok (DEO) di Sorong, Papua Barat Daya, berhasil mendapatkan pendapatan hingga Rp100 juta setiap bulannya dari retribusi parkir kendaraan, dengan rencana beralih ke sistem non-tunai pada Februari 2025.
Bandara Domine Eduard Osok (DEO) di Sorong, Papua Barat Daya, mencatatkan pendapatan signifikan dari retribusi parkir. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Tata Usaha Bandara DEO, Warso, menyatakan bahwa pendapatan parkir diperkirakan mencapai Rp80 hingga Rp100 juta per bulan. Besaran tarif parkir sendiri terbilang terjangkau, yaitu Rp5.000 untuk mobil dan Rp3.000 untuk motor.
Pendapatan ini sangat dipengaruhi oleh volume kendaraan yang keluar masuk area bandara. Semakin tinggi frekuensi kendaraan, maka semakin besar pula pendapatan yang dihasilkan. Sistem tarif parkir saat ini masih tetap, artinya biaya parkir tetap sama meskipun kendaraan terparkir selama beberapa hari. Artinya, mobil yang parkir dua hari tetap dikenakan biaya Rp5.000 saat keluar.
Lalu, bagaimana pengelolaan pendapatan tersebut? Sebagian pendapatan parkir dialokasikan untuk operasional bandara, termasuk untuk gaji karyawan yang mencapai Rp30 juta per bulan. Hal ini menunjukan transparansi pengelolaan keuangan.
Ke depannya, Bandara DEO berencana meningkatkan kualitas layanan dengan beralih ke sistem pembayaran parkir non-tunai. Sistem ini direncanakan akan diterapkan pada 1 Februari 2025 mendatang. Masyarakat nantinya dapat memanfaatkan aplikasi pembayaran digital seperti QRIS untuk membayar parkir.
Sebagai langkah persiapan, saat ini bandara tengah melakukan uji coba dan evaluasi sistem tersebut untuk memastikan kelancaran implementasinya. Untuk memudahkan transisi, Bandara DEO akan membagikan 1.000 kartu e-money dengan saldo Rp10.000 kepada masyarakat di tahap awal.
Inovasi ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pengguna jasa Bandara DEO. Sistem non-tunai dinilai lebih praktis dan modern, sejalan dengan perkembangan teknologi digital. Selain itu, sistem ini juga dapat meminimalisir potensi permasalahan yang mungkin muncul akibat transaksi tunai.
Penerapan sistem pembayaran non-tunai ini merupakan langkah progresif dalam meningkatkan pelayanan bandara. Dengan pengelolaan yang baik dan inovasi teknologi, Bandara DEO Sorong terus berupaya memberikan yang terbaik bagi para penggunanya.