Banjarmasin Bangun TPS3R di Tiap Kelurahan Atasi Darurat Sampah
Pemerintah Kota Banjarmasin berkomitmen menangani darurat sampah dengan membangun TPS3R di tiap kelurahan dan mengajak warga aktif memilah sampah.
Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tengah berjuang mengatasi krisis sampah yang sedang melanda. Penutupan Tempat Pengolahan Akhir Sampah (TPAS) Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI sejak 1 Januari 2025 telah memicu keadaan darurat sampah. Untuk mengatasinya, Pemkot Banjarmasin meluncurkan solusi jangka pendek berupa pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) atau Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di setiap kelurahan. Langkah ini diumumkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin, Alive Yoesfah Love, setelah menerima aksi demo dari Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan di depan Balai Kota Banjarmasin pada Rabu, 12 Maret.
Menurut Alive Yoesfah Love, pembangunan TPS3R merupakan salah satu skema nyata penanganan darurat sampah. Ia menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam memilah sampah dari rumah, perkantoran, hingga pasar. "Ini salah satu skema nyata yang kita siapkan dalam penanganan darurat sampah saat ini," ujar Alive. Wali Kota Banjarmasin, H Muhammad Yamin HR, juga mengakui keseriusan masalah sampah dan perlunya solusi menyeluruh, sembari menambahkan bahwa perubahan kebiasaan masyarakat membutuhkan proses sosialisasi, edukasi, dan aksi nyata.
Pemkot Banjarmasin juga berencana membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk menangani sampah. Langkah-langkah konkret lainnya termasuk mewajibkan setiap kelurahan membangun rumah pilah sampah dengan penugasan petugas pemilahan dan pengawas. Sistem ini diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) secara signifikan dengan melakukan penyortiran sampah organik dan non-organik sebelum sampah diangkut ke TPA Banjarbakula. "Dengan adanya rumah pilah ini, warga yang membuang sampah melewati paman gerobak, akan masuk ke rumah pilah dulu untuk kemudian dilakukan penyortiran, mana sampah organik dan non organik. Residu yang tersisa, ini akan kita tempatkan di TPS untuk diangkut ke TPA Banjarbakula," terang Alive.
Solusi Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Pembangunan TPS3R di setiap kelurahan merupakan solusi jangka pendek yang diprioritaskan Pemkot Banjarmasin. Setiap kelurahan akan mendapatkan anggaran dan penugasan petugas untuk mengelola rumah pilah sampah. Program ini bertujuan untuk memilah sampah organik dan non-organik sebelum sampah dikirim ke TPA Banjarbakula, sehingga mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA.
Selain itu, Pemkot Banjarmasin juga tengah mempertimbangkan pembentukan Satgas khusus penanganan sampah. Satgas ini diharapkan dapat membantu dalam pengawasan dan pengelolaan sampah secara lebih efektif dan terintegrasi. Hal ini juga akan didukung dengan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemilahan sampah dari rumah tangga.
Wali Kota Banjarmasin, H Muhammad Yamin HR, menekankan pentingnya perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah. Ia menyadari bahwa perubahan kebiasaan tidak bisa instan dan membutuhkan proses yang panjang. "Mengubah kebiasaan masyarakat itu tidak mudah. Ini berproses. Kami harus melakukan sosialisasi, edukasi, dan aksi nyata," ujarnya.
Dukungan Masyarakat dan Pemerintah Pusat
Pemkot Banjarmasin mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak, termasuk LSM, akademisi, dan masyarakat, dalam mengatasi masalah sampah. Kerjasama dan partisipasi aktif dari semua pihak dianggap penting untuk mencapai solusi yang berkelanjutan. Wali Kota Yamin juga menyatakan dukungan terhadap upaya masyarakat untuk menyampaikan aspirasi kepada Kementerian Lingkungan Hidup.
Dengan adanya program TPS3R dan rencana pembentukan Satgas, diharapkan penanganan darurat sampah di Banjarmasin dapat berjalan efektif. Partisipasi aktif masyarakat dalam memilah sampah di rumah juga menjadi kunci keberhasilan program ini. Pemkot Banjarmasin juga membuka ruang bagi berbagai pihak untuk berkolaborasi dalam mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah sampah ini secara berkelanjutan.
Langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan oleh Pemkot Banjarmasin menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengatasi masalah sampah. Semoga dengan kerjasama semua pihak, masalah darurat sampah di Banjarmasin dapat segera teratasi.