Banjarnegara Dirikan Posko Pantau Tanah Bergerak di Ratamba Akibat Hujan Lebat
Hujan lebat di Banjarnegara menyebabkan tanah bergerak di Desa Ratamba, memaksa 41 warga mengungsi sementara BPBD mendirikan posko pemantauan dan dapur umum.
Banjarnegara dilanda bencana tanah bergerak di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, setelah hujan deras Senin (20/1). Akibatnya, 13 keluarga atau 41 jiwa mengungsi ke rumah saudara. BPBD Banjarnegara langsung sigap merespon kejadian ini.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara, Andri Sulistyo, menjelaskan bahwa pergerakan tanah terjadi secara perlahan. Namun, pergerakan tanah susulan terjadi pada pagi harinya, membuat warga di wilayah atas lokasi kejadian turut mengungsi karena khawatir. Jumlah pengungsi berpotensi bertambah, terutama saat malam hari.
Sebagai respon cepat, BPBD mendirikan posko lapangan di Balai Desa Ratamba untuk memantau perkembangan situasi. Mereka juga berkolaborasi dengan instansi terkait untuk mendirikan dapur umum, guna memenuhi kebutuhan makanan para pengungsi dan relawan. Hal ini penting untuk memastikan warga terdampak mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.
Selain menangani pergerakan tanah, BPBD juga telah menyelesaikan penanganan tanah longsor yang sempat menutup beberapa ruas jalan kabupaten dan provinsi. Saat ini, fokus penanganan diarahkan pada tanah longsor di Desa Blitar, Kecamatan Madukara, dengan mengerahkan alat berat ke lokasi. Kecepatan respon ini menunjukkan kesigapan BPBD dalam menangani dampak bencana.
Tidak hanya fokus di wilayah setempat, BPBD Banjarnegara juga menunjukkan solidaritas dengan mengirimkan sekitar 30 relawan dan berencana mengirimkan alat berat ke Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, yang juga terdampak banjir bandang dan tanah longsor. Ini merupakan bukti komitmen BPBD dalam membantu daerah lain yang terdampak bencana.
Kesimpulannya, bencana tanah bergerak di Desa Ratamba menjadi fokus utama BPBD Banjarnegara. Dengan mendirikan posko pemantauan, dapur umum, dan mengerahkan relawan, BPBD berupaya untuk meminimalisir dampak bencana dan memberikan bantuan kepada warga terdampak. Respon cepat dan kolaborasi antar instansi menjadi kunci penanganan bencana alam di Banjarnegara.