Banjir Bandang Tapanuli Selatan: Ratusan Rumah Terendam, Warga Mengungsi
Banjir bandang menerjang sejumlah desa di Kecamatan Angkola Muaratais, Tapanuli Selatan akibat luapan Sungai Batang Angkola setelah hujan deras, menyebabkan kerugian materiil dan warga mengungsi.
Banjir bandang menerjang beberapa desa di Kecamatan Angkola Muaratais, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara pada Jumat dini hari, 14 Maret 2024. Peristiwa ini disebabkan oleh luapan Sungai Batang Angkola setelah hujan deras mengguyur daerah tersebut sejak Kamis malam. Akibatnya, ratusan rumah warga terendam dan sejumlah warga terpaksa mengungsi. BPBD Tapanuli Selatan saat ini tengah melakukan evakuasi dan pendataan dampak bencana.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tapanuli Selatan, Idam Halid Pulungan, menjelaskan bahwa hujan deras yang terjadi sejak pukul 22.00 WIB pada Kamis (13/3) menyebabkan debit air Sungai Batang Angkola meningkat drastis. Puncaknya, sekitar pukul 02.30 WIB Jumat (14/3), air sungai meluap dan menggenangi pemukiman warga.
"Banjir bandang akibat luapan Sungai Batang Angkola melanda beberapa desa di Kecamatan Angkola Muaratais," ujar Idam Halid Pulungan di Sipirok, Jumat. Ia menambahkan bahwa tim evakuasi gabungan telah dikerahkan untuk membantu warga yang terdampak. Proses pendataan warga terdampak dan kerugian materiil masih terus dilakukan di lapangan.
Desa-desa yang Terdampak Banjir Bandang
BPBD Tapanuli Selatan telah mengidentifikasi beberapa desa yang terdampak banjir bandang. Desa Muara Purba Nauli, Desa Sorimanaon, dan Desa Pargumbangan menjadi daerah yang paling parah terdampak. Di desa-desa tersebut, banyak rumah warga yang terendam air hingga ketinggian yang belum dapat dipastikan. Kondisi ini memaksa warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan bekerja keras melakukan evakuasi warga. Mereka membantu warga menyelamatkan barang-barang berharga dan membawa mereka ke tempat pengungsian yang telah disiapkan. Proses evakuasi ini masih terus berlangsung mengingat kondisi lapangan yang masih tergenang air.
Meskipun belum ada laporan korban jiwa, kerugian materiil diperkirakan cukup besar. Banyak rumah warga yang mengalami kerusakan akibat terendam air, dan sejumlah harta benda warga ikut rusak atau hilang. BPBD Tapanuli Selatan akan melakukan pendataan secara menyeluruh untuk mengetahui besaran kerugian yang dialami warga.
Upaya Penanganan dan Imbauan Waspada
BPBD Tapanuli Selatan menyatakan bahwa prioritas utama saat ini adalah penyelamatan warga dan pemulihan pascabencana. Mereka terus memantau situasi di lapangan dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mempercepat evakuasi dan pendataan dampak bencana. Selain itu, BPBD juga telah mendirikan posko bantuan untuk membantu warga yang terdampak.
"Sementara kerugian materiil diperkirakan cukup besar, mengingat banyak rumah warga yang terendam air," ucap Idam Halid Pulungan. Ia juga menambahkan bahwa "Saat ini prioritas utama kami adalah penyelamatan warga serta pemulihan pascabencana." Proses pemulihan pascabencana akan mencakup perbaikan infrastruktur dan bantuan bagi warga yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda.
BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat curah hujan di wilayah tersebut masih tinggi. Masyarakat dihimbau untuk selalu memantau informasi cuaca dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan.
Data mengenai jumlah warga yang terdampak dan kerugian materiil masih terus dihimpun dan akan diupdate secara berkala oleh BPBD Tapanuli Selatan. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan bantuan dan dukungan penuh kepada warga yang terdampak banjir bandang ini.