Banjir Bekasi Tak Ganggu Distribusi Pangan Jakarta, Kata Bapanas
Kepala Bapanas memastikan distribusi bahan pangan di Jakarta tetap aman meskipun banjir melanda Bekasi; harga beberapa komoditas tetap stabil, kecuali cabai rawit merah yang naik karena faktor cuaca.
Banjir yang melanda wilayah Bekasi, Jawa Barat, menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap distribusi bahan pangan, terutama di Jakarta. Namun, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, memberikan kabar positif. Dalam pernyataan kepada ANTARA di Jakarta, Rabu (5/3), Arief memastikan bahwa hingga saat ini distribusi bahan pangan di Jakarta tetap berjalan lancar dan belum terpengaruh oleh banjir Bekasi. Hal ini disampaikannya setelah melakukan peninjauan pasar bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan dan Menteri Perdagangan.
Arief menjelaskan bahwa pasokan pangan strategis ke pasar-pasar di Jakarta, termasuk Pasar Johar Baru, tetap terjaga. Peninjauan langsung ke Pasar Johar Baru menunjukkan pasokan dan harga pangan relatif stabil. "Alhamdulillah, sampai saat ini (distribusi bahan pangan) tidak terganggu atas adanya banjir di Bekasi," ujar Arief. Ia menambahkan bahwa harga komoditas di pasar tersebut masih sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Stabilitas harga pangan ini menjadi bukti nyata bahwa sistem distribusi pangan nasional cukup tangguh menghadapi bencana alam. Meskipun terjadi banjir, upaya untuk memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat tetap menjadi prioritas utama pemerintah. Hal ini menunjukkan kesiapsiagaan pemerintah dalam mengantisipasi dan mengatasi potensi krisis pangan.
Pasokan Pangan Stabil, Kecuali Cabai Rawit
Meskipun sebagian besar komoditas pangan menunjukkan harga yang stabil, Arief mengakui adanya kenaikan harga yang signifikan pada cabai rawit merah. Harga cabai rawit merah di Pasar Johar Baru mencapai Rp120.000 per kg. Namun, Arief menegaskan bahwa kenaikan harga ini bukan disebabkan oleh banjir Bekasi, melainkan karena faktor cuaca. "Jadi gini, saya detail kan ya, cabai itu kalau hujan bunganya itu rontok sehingga tidak bisa sampai berbuah," jelasnya. Ini menunjukkan bahwa faktor cuaca juga perlu menjadi perhatian dalam menjaga stabilitas harga pangan.
Lebih lanjut, Arief mencontohkan harga MinyaKita yang tetap stabil di angka Rp16.000 per liter dan telur ayam ras Rp30.000 per kg. Stabilitas harga kedua komoditas ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah dalam menjaga ketersediaan dan harga pangan pokok berjalan efektif. Pemerintah terus berupaya untuk memastikan pasokan pangan tetap tercukupi dan terjangkau bagi masyarakat.
Arief berharap agar situasi ini tetap terjaga dan banjir di Bekasi tidak berdampak pada kenaikan harga pangan lainnya. Ia juga menekankan pentingnya antisipasi terhadap faktor cuaca yang dapat mempengaruhi produksi komoditas pertanian.
Bantuan Pangan untuk Warga Terdampak
Selain memastikan distribusi pangan tetap berjalan lancar, Bapanas juga proaktif dalam penyaluran bantuan pangan bagi masyarakat yang terdampak banjir di Jakarta dan Bekasi. Pemerintah telah menyiapkan cadangan pangan, terutama beras, yang akan didistribusikan melalui Perum Bulog. "Kita nanti yang akan proaktif, kita yang masuk. Orang sedang musibah, kita nanti yang aktif," tegas Arief.
Arief menambahkan bahwa setiap daerah yang terdampak bencana, termasuk banjir di Jabodetabek, akan secara otomatis mendapatkan bantuan pangan dari pemerintah. Sistem penyaluran bantuan ini menunjukkan kesiapan pemerintah dalam memberikan dukungan kepada masyarakat yang membutuhkan. Bantuan pangan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir dan memastikan kebutuhan pangan mereka tetap terpenuhi.
Penanganan banjir dan distribusi bantuan pangan ini menunjukkan koordinasi yang baik antar lembaga pemerintah. Kerja sama antara Bapanas, Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Perdagangan, dan Perum Bulog memastikan efektivitas penanggulangan bencana dan pendistribusian bantuan.
Secara keseluruhan, situasi pasokan pangan di Jakarta tetap terkendali meskipun terjadi banjir di Bekasi. Pemerintah terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat, termasuk mereka yang terdampak bencana.