Banjir Bulungan Meluas, BPBD Kaltara Siapkan Status Tanggap Darurat
BPBD Kaltara terus memantau perkembangan banjir di Bulungan dan menyiapkan status tanggap darurat karena banjir kiriman dari hulu Sungai Kayan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) terus memantau perkembangan banjir yang melanda Kabupaten Bulungan. Banjir ini merupakan banjir kiriman dari hulu Sungai Kayan, tepatnya dari wilayah Pujungan, Kabupaten Malinau. BPBD Kaltara sedang menyiapkan persiapan status tanggap darurat untuk menghadapi situasi ini.
Kepala BPBD Kaltara, Andi Amriampa, menyatakan bahwa banjir kali ini memiliki skala yang berbeda karena merupakan banjir kiriman dari hulu Sungai Kayan. Menurutnya, eskalasi bencana ini sudah mencapai tingkat provinsi. "Kewenangan provinsi sebenarnya lintas kabupaten/kota, karena ini banjirnya adalah kiriman atau sumber airnya dari Pujungan Kabupaten Malinau, ini eskalasinya sudah tingkat provinsi," kata Andi.
BPBD Bulungan tetap wajib mengeluarkan status tanggap darurat setelah melakukan kajian cepat untuk melihat kelayakan status tersebut. Dari pengamatan BPBD Provinsi, kondisi saat ini sudah memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai status tanggap darurat banjir.
Persiapan Status Tanggap Darurat Banjir
Andi Amriampa menjelaskan bahwa Kabupaten Bulungan tetap harus mengeluarkan status serupa terlebih dahulu. Jika status tanggap darurat banjir resmi dikeluarkan, penanganan akan melibatkan berbagai sektor, mulai dari pemerintah, swasta, masyarakat, hingga media massa. Posko terpadu juga wajib dibentuk untuk koordinasi penanganan.
Menurut Andi, koordinasi penanganan akan mencakup berbagai aspek, termasuk kemungkinan adanya dampak yang signifikan. "Termasuk kemungkinan ada yang terdampak, eskalasinya tinggi, akan ada tim evakuasi dan dapur umum," paparnya.
BPBD Provinsi mengamati bahwa dari aspek kewilayahan, kondisi saat ini sudah memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai status tanggap darurat banjir. Hal ini menunjukkan keseriusan situasi dan perlunya tindakan cepat dan terkoordinasi.
Kondisi Terkini Banjir di Bulungan
Banjir saat ini masih merendam Tanjung Selor, ibu kota Provinsi Kaltara sekaligus ibu kota Kabupaten Bulungan. Kondisi ini disebabkan tingginya debit air kiriman dari hulu Sungai Kayan, ditambah dengan curah hujan lokal di daerah hulu sungai. Sebelumnya, kondisi serupa juga melanda Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, dimana air Sungai Kayan meluap dan merendam pemukiman warga.
Ketinggian genangan air di Tanjung Selor mencapai hingga 30 centimeter. Di beberapa area dataran rendah, ketinggian air bahkan mencapai 45 centimeter. Akibatnya, sejumlah ruas jalan protokol utama di Tanjung Selor, seperti Jalan Kolonel Soetadji, Jalan Jenderal Ahmad Yani, dan Jalan Katamso, tidak luput dari genangan air.
Ratusan rumah warga di Tanjung Selor dilaporkan terendam banjir. Kendati demikian, hingga saat ini warga masih bertahan di rumah mereka dan belum mengungsi. Pemerintah daerah terus berupaya memberikan bantuan dan memantau kondisi warga yang terdampak.
Dampak Banjir Meluas ke Beberapa Kecamatan
Selain Tanjung Selor, banjir juga meluas ke beberapa kecamatan lain. Di Kecamatan Peso, banjir terdampak di Desa Long Bia (22 KK), Desa Long Peso (20 KK), Desa Muara Pangean (7 KK), Desa Long Lasan (1 KK), dan Desa Lepak Aru (5 KK). Di Kecamatan Peso Hilir, banjir terdampak di Desa Long Bang, Desa Long Lembu, Desa Long Tungu, Desa Naha Aya (seluruhnya 35 KK).
Kecamatan Tanjung Palas Barat terdampak di Desa Long Beluah (15 KK), Desa Mara Satu, Desa Mara Hilir. Lalu, Kecamatan Tanjung Palas banjir ikut terdampak di Desa Antutan, Desa Pejalin, Kelurahan Tanjung Palas Hilir.
Sebagai informasi awal, di Kecamatan Tanjung Palas tercatat 16 warga dari satu keluarga telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Tenda pengungsian juga telah disiapkan untuk menampung warga terdampak tersebut.
BPBD Kaltara terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk menangani banjir di Bulungan. Status tanggap darurat diharapkan dapat segera ditetapkan agar penanganan banjir dapat dilakukan secara lebih efektif dan terkoordinasi.