Banjir dan Longsor di Sulsel Teratasi; BNPB Pantau Situasi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa bencana banjir, longsor, dan angin kencang di Sulawesi Selatan sudah teratasi dengan baik, meskipun masih ada satu warga hilang di Maros.
Banjir, longsor, dan angin kencang yang melanda Sulawesi Selatan beberapa hari terakhir telah berhasil ditangani dengan baik, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Meskipun dampaknya cukup signifikan, upaya penanganan bencana yang cepat dan terkoordinasi telah membuahkan hasil positif.
Situasi Bencana di Sulawesi Selatan
Bencana hidrometeorologi ini terjadi setelah hujan deras mengguyur sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan. Kabupaten Maros menjadi salah satu daerah yang paling parah terdampak banjir, dengan 66 desa di 14 kecamatan terendam sejak Selasa, 11 Februari 2024. Tim reaksi cepat BPBD Maros masih berada di lokasi untuk melakukan pendataan dan evakuasi warga. Data sementara menunjukkan 178.083 warga terdampak hingga Kamis, 13 Februari 2024. Meskipun ketinggian air mulai surut, pencarian satu warga yang dilaporkan hilang masih terus dilakukan.
Kota Makassar juga terdampak banjir dengan ketinggian air bervariasi antara 30 sentimeter hingga 3 meter. Sebanyak 1.052 kepala keluarga (3.903 orang) terpaksa mengungsi di 43 titik pos pengungsian yang diawasi petugas.
Longsor di Soppeng dan Kerusakan Akibat Angin Kencang
Selain banjir, tanah longsor juga melanda Kabupaten Soppeng. Desa Gattareng Toa, Kecamatan Marioriwawo, menjadi lokasi terdampak paling parah, dengan tujuh rumah rusak dan akses jalan terputus. Namun, tim gabungan TNI/Polri dan pemerintah daerah telah memulai pembersihan material longsor sejak Kamis pagi.
Angin kencang juga mengakibatkan kerusakan di beberapa daerah. Di Kabupaten Takalar, 12 rumah mengalami kerusakan sedang-berat, sementara di Kabupaten Pangkajene, 26 rumah rusak sedang. Kerusakan akibat angin kencang ditangani dengan gotong royong oleh warga setempat dibantu tim gabungan. BNPB memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Langkah-langkah Penanggulangan Bencana dan Imbauan BNPB
BNPB mengapresiasi penanganan bencana yang cepat dan efektif dari berbagai pihak. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama yang baik antara BNPB, BPBD, TNI/Polri, dan masyarakat setempat. Meskipun situasi sudah terkendali, kewaspadaan tetap diperlukan.
BNPB mengimbau masyarakat Sulawesi Selatan untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dan pemerintah daerah untuk mempersiapkan rencana kedaruratan. Hal ini termasuk memastikan kesiapan peralatan penanggulangan bencana, jalur evakuasi, dan tempat evakuasi sementara untuk mengantisipasi potensi bencana susulan. Kesigapan dan kesiapsiagaan menjadi kunci utama dalam menghadapi bencana alam.
Secara keseluruhan, respon terhadap bencana di Sulawesi Selatan dinilai berhasil. Koordinasi yang baik antara berbagai pihak dan kesigapan masyarakat dalam menghadapi bencana menjadi faktor kunci keberhasilan penanggulangan bencana ini. Namun, kewaspadaan tetap harus dijaga untuk mengantisipasi potensi bencana susulan.