Banjir di Bangkalan, 1.715 KK Terdampak di Blega
Banjir di Kecamatan Blega, Bangkalan, Jawa Timur pada 21 Januari 2025 mengakibatkan 1.715 kepala keluarga terdampak, juga melanda sejumlah fasilitas umum dan lahan pertanian.
Banjir yang melanda Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, pada Senin, 20 Januari 2025 pukul 17.00 WIB, telah mengakibatkan dampak yang cukup signifikan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan mencatat sebanyak 1.715 kepala keluarga (KK) terdampak banjir yang menggenangi Kecamatan Blega.
Menurut Plt. Kepala BPBD Pemkab Bangkalan, Rizal Mardiansyah, data tersebut diperoleh dari hasil pendataan tim hingga Rabu pagi. Sebanyak 1.630 KK di Desa Blega, 35 KK di Desa Kajjan, dan 55 KK di Desa Nyormanis terdampak. Tidak hanya rumah warga, banjir juga merendam sejumlah fasilitas umum seperti masjid, sekolah, dan pondok pesantren.
Lebih rinci, Rizal menyebutkan lima masjid, delapan lembaga pendidikan, dan enam pondok pesantren terdampak banjir di Kecamatan Blega. Luas lahan pertanian yang terendam mencapai 58 hektare, dengan rincian 50 hektare di Desa Blega, 5 hektare di Desa Kajjan, dan 3 hektare di Desa Nyormanis. Banjir disebabkan oleh luapan sungai yang tak mampu menampung debit air.
Wilayah terdampak banjir tidak hanya terbatas di Kecamatan Blega. Banjir juga dilaporkan terjadi di Kecamatan Arosbaya, merendam lima dusun di Desa Buduran dan Desa Arosbaya. Ketinggian air mencapai setinggi lutut orang dewasa. Kelima dusun tersebut adalah Dusun Buduran, Dusun Ta’anyar (Desa Buduran), Dusun Rangujang, Dusun Sekolahan Morlorong, dan Dusun Ngantemoran (Desa Arosbaya). BPBD Bangkalan masih melakukan pendataan terkait jumlah warga yang terdampak di Kecamatan Arosbaya.
Kesimpulannya, bencana banjir di Bangkalan telah menimbulkan kerugian yang cukup besar, baik bagi warga yang kehilangan tempat tinggal maupun fasilitas umum dan pertanian yang terendam. Data yang dirilis BPBD menjadi penting sebagai acuan dalam penanggulangan bencana dan upaya pemulihan selanjutnya. Proses pendataan masih terus berlanjut untuk memastikan data yang akurat dan komprehensif.