Banjir Rendam 36 Rumah di Buol, Sulteng: 218 Jiwa Terdampak
Banjir di Desa Mopu, Kecamatan Bukal, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, akibat meluapnya Sungai Bukal telah merendam 36 rumah dan mengakibatkan 218 jiwa dari 52 kepala keluarga terdampak.
Banjir yang melanda Desa Mopu, Kecamatan Bukal, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah pada Sabtu, 5 April 2024, telah menyebabkan 36 rumah warga terendam dan berdampak pada 218 jiwa dari 52 kepala keluarga (KK). Peristiwa ini terjadi akibat curah hujan yang rendah hingga sedang, namun cukup untuk membuat Sungai Bukal meluap dan menggenangi pemukiman warga dengan ketinggian air mencapai 40-60 sentimeter. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Buol langsung menuju lokasi untuk melakukan asesmen dan memberikan bantuan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng, Andy Sembiring, menyatakan bahwa informasi mengenai banjir tersebut diterima oleh BPBD Provinsi Sulawesi Tengah. "Berdasarkan laporan yang kami terima, 36 rumah warga terendam dan akibatnya 52 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir ini," ungkap Andy Sembiring di Kota Palu. BPBD Sulteng terus berkoordinasi dengan TRC BPBD Kabupaten Buol untuk memastikan penanganan yang tepat dan efektif.
Tidak hanya rumah warga, banjir juga merendam sekitar lima hektare area persawahan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi gagal panen bagi para petani di wilayah tersebut. Meskipun demikian, berdasarkan laporan sementara, peristiwa ini tidak menimbulkan korban jiwa. Warga dilaporkan masih bertahan di rumah masing-masing, meskipun kondisi rumah mereka terendam banjir.
Dampak Banjir di Desa Mopu
Banjir di Desa Mopu mengakibatkan dampak yang signifikan bagi warga setempat. Selain 36 rumah yang terendam, sebanyak 52 KK atau 218 jiwa terpaksa harus menghadapi dampak langsung dari bencana alam ini. Ketinggian air yang mencapai 40-60 sentimeter membuat warga kesulitan beraktivitas dan mengancam keselamatan harta benda mereka. Kejadian ini juga berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi yang besar, terutama bagi para petani yang sawahnya terendam.
Tim TRC BPBD Kabupaten Buol bekerja keras untuk melakukan asesmen dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Koordinasi dengan aparat desa juga dilakukan untuk memastikan penyaluran bantuan dapat berjalan lancar dan tepat sasaran. Kondisi di lapangan terus dipantau untuk memastikan tidak ada perkembangan yang membahayakan warga.
Meskipun tidak ada korban jiwa, dampak psikologis dari peristiwa banjir ini tentu tidak dapat diabaikan. Ketakutan dan kecemasan warga atas kemungkinan banjir susulan perlu mendapatkan perhatian serius. Dukungan psikososial bagi warga terdampak sangat penting untuk membantu mereka mengatasi trauma dan kembali pulih secara emosional.
Upaya Penanganan dan Kebutuhan Mendesak
Saat ini, kebutuhan mendesak warga terdampak banjir di Desa Mopu adalah air bersih. BPBD Sulteng dan TRC BPBD Kabupaten Buol terus berkoordinasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bantuan logistik lainnya juga akan disalurkan sesuai dengan kebutuhan dan asesmen yang telah dilakukan di lapangan. Prioritas utama adalah memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga terdampak.
Proses evakuasi warga belum diperlukan karena warga memilih untuk tetap berada di rumah masing-masing. Namun, pengawasan dan pemantauan kondisi di lapangan terus dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan buruk. BPBD juga akan terus memantau perkembangan situasi dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat.
Kejadian banjir ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam. Pentingnya mitigasi bencana dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam harus terus digalakkan. Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait sangat penting untuk meminimalisir dampak bencana alam di masa mendatang.
Kesimpulannya, banjir di Buol telah menimbulkan dampak signifikan bagi warga Desa Mopu. Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian materiil dan dampak psikologis perlu mendapat perhatian serius. Upaya penanganan dan bantuan terus dilakukan oleh BPBD untuk membantu warga terdampak.