Banjir Sungai Ambawang: Ribuan Warga Terdampak, Akses Jalan Terputus
Banjir di Sungai Ambawang, Kalimantan Barat, menyebabkan ribuan warga terdampak dan akses jalan terputus, pemerintah setempat berupaya penanggulangan bencana.
Banjir yang melanda Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada 10 Maret 2024 telah menyebabkan ribuan warga terdampak dan beberapa wilayah terisolasi. Bencana ini mengakibatkan terendamnya ruas jalan Trans Kalimantan sepanjang 12 kilometer, menghambat akses transportasi dan mobilitas warga. Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dan berbagai instansi terkait tengah berjibaku menangani dampak banjir ini.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubu Raya, tiga desa paling parah terdampak adalah Desa Pancaroba, Desa Teluk Bakung, dan Desa Lingga. Total 830 kepala keluarga (KK) atau sekitar 3.039 jiwa terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 60 cm. Akses jalan yang terputus menyebabkan beberapa dusun terisolasi, menyulitkan penyaluran bantuan dan evakuasi.
Ketua Satgas Informasi BPBD Kalimantan Barat, Daniel, menyatakan bahwa situasi ini memerlukan penanganan segera dan terpadu. "Banjir merendam sejumlah desa di kecamatan tersebut dengan ketinggian air mencapai 60 cm. Akibatnya, ruas jalan trans Kalimantan sepanjang 12 km, dari Km 30 hingga Km 42, terendam air, menghambat akses transportasi," ujarnya di Pontianak.
Dampak Banjir di Desa-Desa Terdampak
Di Desa Pancaroba, Dusun Cangkok Manis, Dusun Panca Maju, dan Dusun Pancaroba mengalami dampak terparah dengan total 311 KK (1.189 jiwa) terdampak dan terisolasi. Desa Teluk Bakung juga mengalami dampak signifikan, terutama di Dusun Re’es dan Dusun Teluk Lais, dengan total 321 KK (1.135 jiwa) terdampak. Sementara di Desa Lingga, Dusun Lingga Dalam menjadi wilayah yang paling terdampak dengan 198 KK (715 jiwa) terkena dampak banjir.
Bupati Kubu Raya, Sujiwo, mengungkapkan bahwa pemerintah daerah telah berkoordinasi dengan berbagai instansi untuk penanganan darurat dan jangka panjang. "Meskipun Balai Wilayah Sungai melalui Komisi V telah melakukan normalisasi sepanjang 38 kilometer, upaya tersebut belum memberikan dampak maksimal. Masalah utama ada di bagian hulu sungai yang memerlukan perhatian lebih lanjut," jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya berencana menggelar rapat koordinasi untuk mematangkan langkah-langkah penanganan banjir. Penanganan jangka pendek difokuskan pada bantuan kepada warga terdampak, sementara solusi jangka menengah dan panjang terus diupayakan untuk mencegah terulangnya bencana serupa setiap tahun.
Upaya Penanganan Banjir dan Bantuan untuk Warga
Selain menyalurkan bantuan pangan, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya juga mendirikan posko kesehatan untuk mengantisipasi penyakit pascabanjir seperti diare dan penyakit kulit. Tenaga medis dan obat-obatan disiagakan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang membutuhkan. "Layanan kesehatan sangat penting dalam situasi seperti ini. Kami harus memastikan warga yang mengalami gangguan kesehatan dapat segera mendapatkan penanganan medis," tegas Bupati Sujiwo.
Bupati Sujiwo juga mengajak seluruh pihak untuk turut berkontribusi membantu warga terdampak. Solidaritas dan kepedulian masyarakat sangat dibutuhkan dalam menghadapi musibah ini. Banjir di Sungai Ambawang menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dan masyarakat setempat, dan diharapkan langkah-langkah mitigasi lebih lanjut dapat mengurangi dampak bencana serupa di masa mendatang.
Data rinci jumlah KK dan jiwa yang terdampak di setiap dusun menunjukkan skala luasnya bencana ini. Upaya normalisasi sungai yang telah dilakukan sebelumnya belum sepenuhnya efektif, sehingga diperlukan penanganan lebih komprehensif, terutama di hulu sungai. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan bantuan dan penanganan medis, serta mencari solusi jangka panjang untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Kesimpulan
Banjir di Sungai Ambawang merupakan peristiwa yang memprihatinkan dan memerlukan penanganan serius dari berbagai pihak. Kerja sama antara pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat sangat penting untuk membantu warga terdampak dan mencegah terulangnya bencana serupa di masa mendatang. Langkah-langkah mitigasi dan solusi jangka panjang harus segera dikaji dan diimplementasikan untuk melindungi masyarakat dari ancaman banjir.