Bank DKI Minta Publik Tunggu Hasil Forensik Digital Bareskrim Polri
Bank DKI meminta masyarakat bersabar menunggu hasil investigasi forensik digital Bareskrim Polri terkait gangguan sistem layanan perbankan, memastikan dana nasabah aman.
Gangguan sistem layanan Bank DKI beberapa waktu lalu tengah menjadi sorotan publik. Namun, Bank DKI kini meminta masyarakat untuk bersabar dan menunggu hasil investigasi forensik digital yang sedang dilakukan oleh Bareskrim Polri. Permintaan ini disampaikan menyusul proses pemulihan sistem yang masih berlangsung.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi, dalam keterangan tertulisnya pada Senin, 21 April 2025, menyatakan bahwa Bank DKI menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menunggu hasil pemeriksaan forensik digital dari Bareskrim Mabes Polri. Proses ini dinilai penting untuk mengungkap akar permasalahan dan dampak yang ditimbulkan dari gangguan tersebut.
Arie Rinaldi juga memberikan jaminan keamanan dana nasabah. Ia menegaskan bahwa seluruh dana nasabah tetap aman dan tidak mengalami pengurangan apapun selama periode gangguan layanan. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa transaksi antar rekening Bank DKI melalui aplikasi JakOne Mobile tetap berjalan normal meskipun terjadi gangguan sistem.
Proses Forensik Digital dan Pemulihan Sistem
Proses forensik digital yang dilakukan oleh Aparat Penegak Hukum (APH) bertujuan untuk mengidentifikasi secara detail akar permasalahan yang menyebabkan gangguan sistem Bank DKI. Hasil investigasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran lengkap mengenai penyebab gangguan dan langkah-langkah pencegahan di masa mendatang. Proses ini membutuhkan waktu dan ketelitian untuk memastikan keakuratan data dan kesimpulan yang dihasilkan.
Sebagai bagian dari upaya pemulihan, layanan transaksi transfer antarbank melalui mesin ATM Bank DKI telah kembali beroperasi secara normal sejak tanggal 8 April 2025. Hal ini menunjukkan komitmen Bank DKI untuk memulihkan layanan secepat mungkin dan meminimalisir dampak negatif bagi nasabah.
Bank DKI juga tengah fokus pada penguatan sistem mitigasi risiko secara berkelanjutan. Penguatan ini menyasar berbagai layanan, termasuk aplikasi JakOne Mobile dan sistem perbankan lainnya. Proses penguatan ini dilakukan secara bertahap dan melalui tahapan asesmen serta persetujuan dari Bank Indonesia sebagai regulator.
Jaminan Keamanan Dana Nasabah dan Langkah Antisipasi
Bank DKI secara konsisten menekankan bahwa keamanan dana nasabah merupakan prioritas utama. Pihak Bank DKI berupaya memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh nasabah dengan memastikan bahwa dana mereka tetap terjaga dan tidak terpengaruh oleh gangguan sistem yang terjadi. Transparansi dan keterbukaan informasi menjadi kunci dalam membangun kepercayaan nasabah.
Dengan adanya proses forensik digital yang sedang berlangsung, diharapkan masyarakat dapat memahami bahwa Bank DKI berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini secara tuntas dan transparan. Proses ini juga akan memberikan pelajaran berharga untuk meningkatkan keamanan sistem perbankan di masa mendatang. Penguatan sistem mitigasi risiko yang dilakukan oleh Bank DKI menunjukkan keseriusan dalam mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Langkah-langkah yang diambil Bank DKI, termasuk memperkuat sistem mitigasi risiko dan menunggu hasil investigasi forensik digital, menunjukkan komitmen mereka untuk memastikan keamanan dan kelancaran layanan perbankan bagi nasabah. Kerjasama dengan pihak berwenang juga menunjukkan transparansi dan akuntabilitas Bank DKI dalam menangani masalah ini.
Bank DKI berharap masyarakat dapat memahami dan mendukung proses hukum yang sedang berjalan. Dengan kesabaran dan kerja sama dari semua pihak, diharapkan masalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan memberikan pembelajaran berharga untuk meningkatkan sistem keamanan perbankan di Indonesia.