Banyuasin Ajukan 10 Titik Pembangunan SPPG untuk Tingkatkan Gizi Anak

Pemkab Banyuasin mengajukan 10 lokasi pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kepada BGN untuk meningkatkan gizi anak melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Banyuasin Ajukan 10 Titik Pembangunan SPPG untuk Tingkatkan Gizi Anak

Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), secara resmi mengajukan 10 titik lokasi pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kepada Badan Gizi Nasional (BGN). Usulan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak di wilayah tersebut melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pengajuan ini disampaikan pada Rabu, 14 Mei 2024, dan diharapkan dapat disetujui oleh BGN untuk segera direalisasikan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuasin, Erwin Ibrahim, menjelaskan bahwa setiap titik pembangunan SPPG minimal membutuhkan lahan seluas 800 meter persegi. Pembangunan SPPG ini akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Lokasi-lokasi yang diajukan saat ini tengah dalam tahap verifikasi oleh BGN untuk memastikan kesesuaian dengan persyaratan yang telah ditetapkan.

Salah satu syarat utama yang ditetapkan BGN adalah lahan yang akan digunakan harus milik Pemkab Banyuasin dan terbebas dari permasalahan hukum. "Lahan disiapkan untuk pembangunan SPPG ini terbebas dari permasalahan, dan minimal ada sertifikat hak milik," tegas Erwin Ibrahim. Ia berharap semua pengajuan SPPG ini dapat disetujui untuk mendukung program MBG dan peningkatan gizi anak di Banyuasin.

Pembangunan SPPG di Banyuasin merupakan bagian dari program nasional untuk meningkatkan gizi anak sekolah, khususnya di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal. Staf Ahli Kepala BGN, Bobby Kusuma, sebelumnya telah menyampaikan target pembangunan sebanyak 51 SPPG di Sumsel yang ditargetkan rampung pada September 2025.

Pemilihan lokasi pembangunan SPPG didasarkan pada jangkauan terhadap siswa yang menjadi target penerima manfaat program MBG. Idealnya, setiap SPPG dapat menjangkau 500 hingga 1.000 siswa. Hal ini bertujuan untuk memastikan efektivitas dan efisiensi pendistribusian makanan bergizi kepada anak-anak yang membutuhkan.

Pemerintah daerah di Sumsel, termasuk Pemkab Banyuasin, diharapkan memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program ini, sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri. Dukungan ini meliputi penyediaan lahan, perizinan, dan koordinasi dengan pihak terkait lainnya untuk memastikan kelancaran pembangunan dan operasional SPPG.

Pembangunan SPPG ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan gizi anak di Banyuasin. Dengan tersedianya SPPG, diharapkan program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan lebih efektif dan efisien, sehingga dapat menjangkau lebih banyak anak dan memberikan manfaat yang optimal bagi kesehatan dan perkembangan mereka.

Bupati Banyuasin, Askolani, menyatakan komitmen penuh untuk mendukung program pembangunan SPPG ini. Beliau menekankan pentingnya peningkatan gizi anak sebagai investasi masa depan daerah. "Kami akan memastikan semua persyaratan yang dibutuhkan oleh BGN terpenuhi, agar pembangunan SPPG dapat segera dimulai," ujar Askolani.

Selain penyediaan lahan, Pemkab Banyuasin juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya untuk memastikan kelancaran program MBG. Hal ini termasuk dalam hal pengawasan kualitas makanan, distribusi, dan pemantauan dampak program terhadap status gizi anak.

Dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah daerah, diharapkan pembangunan SPPG di Banyuasin dapat berjalan lancar dan tepat waktu. Keberhasilan program ini akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Banyuasin, khususnya bagi anak-anak.

Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kerjasama dan komitmen semua pihak yang terlibat, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga masyarakat. Dengan kerja sama yang baik, diharapkan program Makan Bergizi Gratis melalui pembangunan SPPG dapat mencapai tujuannya untuk meningkatkan gizi anak di Banyuasin.