Barantin dan Kogabwilhan I Jalin Kerja Sama Jaga Ketahanan Pangan di Perbatasan Kepri
Badan Karantina Indonesia (Barantin) dan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Kogabwilhan I) bersinergi mengamankan ketahanan pangan di perbatasan Kepri, mencegah penyelundupan dan penyakit menular.
Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Karantina Kepulauan Riau (Kepri) dan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Kogabwilhan I) resmi bekerja sama untuk memperkuat ketahanan pangan di perbatasan Kepri. Kerja sama ini diumumkan pada Sabtu, 22 Februari 2025 di Tanjungpinang, menjawab tantangan penyelundupan dan potensi ancaman penyakit menular melalui jalur perbatasan yang strategis.
Kolaborasi ini difokuskan pada pengawasan keamanan dan mutu hewan, tanaman pangan, serta media pembawanya dari luar negeri. Kepala Karantina Kepri, Herwintarti, menekankan pentingnya kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kogabwilhan I, mengingat posisi Kepri yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura, membuatnya rentan terhadap penyelundupan.
Herwintarti menyatakan, "Kerja sama ini merupakan strategi untuk penguatan sistem karantina secara terintegrasi bersama entitas lain, khususnya di wilayah perbatasan." Langkah ini juga dianggap krusial dalam konteks pertahanan hayati atau biodefense, mengingat potensi ancaman biologis yang dapat mengganggu ketahanan pangan nasional dan memicu pandemi.
Penguatan Pengawasan dan Pertahanan Hayati di Perbatasan
Kerja sama Barantin dan Kogabwilhan I akan meningkatkan pengawasan terpadu dan berkelanjutan di perbatasan Kepri. Pemantauan akan melibatkan kekuatan angkatan laut, udara, dan darat untuk menjamin keamanan dan mutu produk pangan. Selain itu, kolaborasi juga akan menyentuh sektor hilirisasi komoditas unggulan Kepri, melibatkan UMKM lokal, dan penguatan intelijen di wilayah perbatasan.
Herwintarti menjelaskan bahwa karantina berperan penting dalam sistem pertahanan hayati yang terpadu, integratif, dan komprehensif. Sistem ini bertujuan mencegah masuknya senjata biologis atau ancaman biologis lainnya yang berpotensi menimbulkan pandemi penyakit menular. Dengan sinergi antar instansi, diharapkan wilayah perbatasan dapat terjaga dengan optimal.
Tim gabungan akan dibentuk untuk memastikan ketersediaan pangan yang aman dan sehat, terutama menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Hal ini untuk menjamin kesehatan dan keamanan pangan sebelum didistribusikan dan menekan risiko perdagangan ilegal. Data penegakan hukum Karantina Kepri tahun 2024 menunjukkan 196 kali penahanan, 19 kali penolakan, dan 39 kali pemusnahan barang ilegal di 146 titik pemasukan dan pengeluaran bahan pangan di Kepri.
Dukungan Kogabwilhan I dan Kerja Sama Strategis
Panglima Kogabwilhan I, Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, menyatakan kesiapannya mendukung tugas pokok dan fungsi karantina dalam menjaga kedaulatan Indonesia, khususnya di Kepri. Dukungan ini juga merupakan tindak lanjut dari pertemuan Kepala Barantin RI, Sahat M. Panggabean, dengan Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, pada 13 Februari 2025 di Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas berbagai kerja sama strategis di masa mendatang, termasuk pengelolaan sumber daya manusia, pendidikan, dan kerja sama teknis lainnya untuk mendukung kedaulatan pangan dan perlindungan negara. Kerja sama ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan keamanan wilayah perbatasan.
Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan sistem pengawasan yang lebih efektif dan efisien, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan ketahanan pangan di wilayah perbatasan Kepri. Dengan sinergi antara Barantin dan Kogabwilhan I, diharapkan ancaman terhadap ketahanan pangan dapat diminimalisir dan kesejahteraan masyarakat perbatasan dapat terjamin.
Langkah konkret yang akan dilakukan ke depannya adalah peningkatan pengawasan di perbatasan, baik melalui jalur laut, udara maupun darat. Selain itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang karantina juga akan menjadi fokus utama. Dengan demikian, diharapkan kerja sama ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi ketahanan pangan nasional.
Kesimpulan
Kerja sama antara Barantin dan Kogabwilhan I menandai langkah strategis dalam mengamankan ketahanan pangan di perbatasan Kepri. Dengan pendekatan terpadu dan kolaboratif, diharapkan ancaman terhadap ketahanan pangan dapat diatasi secara efektif, menjamin keamanan dan kesehatan pangan bagi masyarakat Indonesia.