BI Gorontalo dan Pemprov Gorontalo Gelar Bazar Ramadhan, Dorong Ekonomi dan Edukasi QRIS
Bank Indonesia Gorontalo berkolaborasi dengan Pemprov Gorontalo menggelar Bazar Ramadhan di Galeri UMKM Olaku, menawarkan beragam produk UMKM dan edukasi QRIS serta halal food fair untuk peningkatan ekonomi daerah.
Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo bersama Pemerintah Provinsi Gorontalo menggelar Bazar Ramadhan di Galeri UMKM Olaku, Kota Gorontalo, pada Senin, 11 Maret 2024. Bazar ini menawarkan berbagai produk UMKM unggulan Gorontalo, mulai dari olahan pangan, fesyen, kerajinan tangan, hingga takjil untuk berbuka puasa. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong perekonomian masyarakat Gorontalo, khususnya selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.
Kepala KPw BI Gorontalo, Bambang Satya Permana, menjelaskan bahwa pemilihan Galeri UMKM Olaku sebagai lokasi bazar didasarkan pada tingginya aktivitas ekonomi masyarakat Gorontalo selama Ramadhan. "Kami melihat bahwa geliat perekonomian masyarakat di Gorontalo, di bulan Ramadhan ini sangat terasa, kental sekali budayanya," ujar Bambang. Bazar ini juga menjadi wadah sosialisasi dan edukasi mengenai QRIS dan halal food fair, sebagai upaya peningkatan kualitas masyarakat.
Bazar Ramadhan ini merupakan kolaborasi antara BI Gorontalo dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo, khususnya Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoprindag). Kehadiran Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah, Direktur Eksekutif Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki, Ketua MUI Provinsi Gorontalo, Wakil Rektor III IAIN Sultan Amai Gorontalo, dan para pelaku UMKM menandakan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Bambang menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam terselenggaranya bazar tersebut.
UMKM Gorontalo Tampil di Bazar Ramadhan
Sebanyak 125 UMKM binaan Bank Indonesia Gorontalo turut berpartisipasi dalam Bazar Ramadhan ini, menawarkan sekitar 350 produk unggulan mereka. Bazar yang dibuka hingga 25 Maret 2024 ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para pelaku UMKM dan memperkenalkan produk-produk lokal Gorontalo kepada masyarakat luas. Kehadiran berbagai macam produk diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadhan.
Kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi para pelaku UMKM untuk berinteraksi langsung dengan konsumen, mendapatkan umpan balik, dan meningkatkan kualitas produk mereka. Hal ini sejalan dengan upaya Bank Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui pengembangan UMKM.
Dengan adanya bazar ini, diharapkan masyarakat Gorontalo dapat lebih mudah mengakses produk-produk UMKM lokal dengan kualitas terjamin. Selain itu, sosialisasi dan edukasi mengenai QRIS dan halal food fair diharapkan dapat meningkatkan literasi keuangan dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya produk halal.
Edukasi QRIS dan Halal Food Fair
Selain sebagai wadah penjualan produk UMKM, Bazar Ramadhan ini juga dimanfaatkan sebagai sarana edukasi kepada masyarakat. Bank Indonesia Gorontalo gencar mensosialisasikan penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai metode pembayaran digital yang aman dan mudah. Sosialisasi ini bertujuan untuk mendorong masyarakat beralih ke sistem pembayaran digital, yang lebih efisien dan praktis.
Tidak hanya itu, bazar ini juga turut mempromosikan halal food fair. Edukasi mengenai pentingnya mengonsumsi makanan halal dan bagaimana memastikan kehalalan produk makanan menjadi fokus utama dalam kegiatan ini. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendukung pertumbuhan industri halal di Indonesia.
Dengan adanya edukasi ini, diharapkan masyarakat Gorontalo semakin memahami pentingnya penggunaan QRIS dan mengonsumsi produk halal. Hal ini akan berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Bazar Ramadhan ini menjadi bukti nyata kolaborasi yang baik antara Bank Indonesia Gorontalo dan Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Gorontalo. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan UMKM dan meningkatkan literasi keuangan masyarakat.