BI Kalsel Kendalikan Inflasi dari Hulu ke Hilir: Solusi Pertanian hingga Distribusi
Bank Indonesia Kalsel paparkan strategi pengendalian inflasi, mulai dari peningkatan produktivitas pertanian hingga optimalisasi distribusi, guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Bank Indonesia (BI) Kalsel meluncurkan strategi pengendalian inflasi terintegrasi dari hulu ke hilir. Langkah ini dijelaskan kepada pemerintah daerah dan instansi terkait di Banjarmasin pada Selasa, 11 Maret 2023, bertujuan untuk memacu pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan. Strategi ini mencakup berbagai upaya, mulai dari peningkatan produktivitas pertanian hingga optimalisasi distribusi barang dan komoditas penting.
Kepala BI Kalsel, Fadjar Majardi, memaparkan detail strategi tersebut. Pengendalian inflasi dari hulu difokuskan pada peningkatan produktivitas komoditas utama. Hal ini dilakukan melalui perluasan pemanfaatan teknologi budidaya ikan (ikan gabus dan peda), penggunaan bibit unggul padi, pupuk batu bara untuk tanaman cabai, dan perluasan implementasi teknik budidaya apung untuk padi dan cabai.
Kerja sama antar daerah juga menjadi kunci, terutama untuk menjamin pasokan bawang merah dan telur ayam ras. Optimalisasi lahan (Opla) untuk beras dan jagung juga menjadi bagian penting dari strategi ini. "Strategi ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan pasokan komoditas penting dan menstabilkan harga," ujar Fadjar.
Strategi Pengendalian Inflasi di Hulu
BI Kalsel menekankan pentingnya peningkatan produktivitas komoditas pertanian dan perikanan. Penggunaan teknologi modern dalam budidaya ikan, seperti ikan gabus dan ikan peda, diharapkan dapat meningkatkan hasil panen. Penggunaan bibit unggul padi dan pupuk batu bara untuk tanaman cabai juga diyakini mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen.
Selain itu, perluasan implementasi teknik budidaya apung untuk padi dan cabai diharapkan dapat meningkatkan efisiensi lahan dan produktivitas. Kerja sama antar daerah untuk menjamin pasokan bawang merah dan telur ayam ras juga menjadi bagian penting dari strategi ini. Hal ini bertujuan untuk mencegah kelangkaan dan menjaga stabilitas harga.
Optimalisasi lahan (Opla) untuk komoditas beras dan jagung juga menjadi fokus utama. Dengan mengoptimalkan lahan yang ada, diharapkan dapat meningkatkan produksi dan mengurangi ketergantungan pada impor. Semua upaya ini bertujuan untuk meningkatkan pasokan komoditas penting di tingkat hulu.
Strategi Pengendalian Inflasi di Hilir
Di sisi hilir, BI Kalsel akan mengoptimalkan berbagai strategi untuk menjamin distribusi yang lancar dan efisien. Operasi pasar, penyaluran beras SPHP (Sistem Persediaan dan Penyaluran), dan pasar murah akan dilakukan untuk memastikan ketersediaan komoditas penting bagi masyarakat.
Optimalisasi Jukung Pangan untuk komoditas beras, bawang merah, cabai, telur, dan minyak goreng juga menjadi bagian penting dari strategi ini. Jukung Pangan merupakan sistem distribusi pangan yang memanfaatkan perahu tradisional untuk menjangkau daerah-daerah terpencil. Penguatan produk olahan (hilirisasi) untuk komoditas ikan gabus, ikan peda, bawang merah, dan cabai juga akan dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk lokal.
Peran sistem perantara juga sangat penting dalam strategi ini. Enam BUMD di Kalsel ditunjuk untuk berperan sebagai off taker, yaitu pihak yang membeli dan mendistribusikan hasil pertanian, peternakan, dan perikanan, khususnya komoditas ikan gabus, ikan peda, bawang merah, cabai, dan beras. Optimalisasi penggunaan cold storage/silo untuk komoditas ikan gabus, ikan peda, daging ayam ras, dan jagung juga akan dilakukan untuk menjaga kualitas dan memperpanjang masa simpan.
Infrastruktur dan Kemitraan
Untuk keberhasilan strategi ini, BI Kalsel menekankan pentingnya menjaga kelancaran distribusi. Dukungan infrastruktur jalan, proses bongkar muat yang efisien, dan kolaborasi dengan Satgas Pangan menjadi kunci keberhasilan. Koordinasi dengan maskapai penerbangan dan otoritas bandara untuk meningkatkan frekuensi penerbangan juga akan dilakukan untuk mempercepat distribusi komoditas.
Dengan mengendalikan inflasi dari hulu ke hilir, BI Kalsel berharap dapat menstabilkan harga, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan. Strategi ini memerlukan kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah, instansi terkait, dan pelaku usaha untuk mencapai hasil yang optimal. BI Kalsel berkomitmen untuk terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan strategi ini guna memastikan efektivitasnya.
Melalui pendekatan terintegrasi ini, BI Kalsel berupaya untuk menciptakan sistem ketahanan pangan yang kuat dan berkelanjutan di Kalimantan Selatan. Dengan demikian, diharapkan inflasi dapat dikendalikan dan pertumbuhan ekonomi dapat terus meningkat.