BI Luncurkan QRIS Tap: Transaksi 0,3 Detik, Revolusi Transportasi Umum?
Bank Indonesia meluncurkan QRIS Tap, teknologi NFC yang mempercepat transaksi pembayaran hingga 0,3 detik dan mengurangi antrean di transportasi umum serta berbagai sektor ritel.
Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan QRIS Tap, sebuah inovasi sistem pembayaran yang diklaim mampu merevolusi kecepatan transaksi dan mengurangi waktu tunggu di berbagai sektor, terutama transportasi umum. Sistem ini memanfaatkan teknologi Near Field Communication (NFC) yang memungkinkan transaksi hanya dalam waktu 0,3 detik. Peluncuran ini dilakukan pada Jumat di Gedung BI, Jakarta, dan ditandai dengan uji coba di berbagai moda transportasi dan sektor ritel.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Dicky Kartikoyono, menjelaskan bahwa QRIS Tap jauh lebih cepat dibandingkan dengan uang elektronik berbasis chip atau kartu, yang membutuhkan waktu 4-5 detik untuk menyelesaikan transaksi. "Sejauh ini kita uji coba bisa sampai 0,3 detik. Dibandingkan dengan UE (uang elektronik) chip based itu 4-5 detik. Hampir berapa persen lebih cepat, sangat cepat," ujar Dicky dalam taklimat media.
Kecepatan transaksi yang signifikan ini diharapkan mampu mengurangi antrean panjang di moda transportasi umum, yang selama ini menjadi keluhan banyak penumpang. Dengan QRIS Tap, penumpang cukup menempelkan ponselnya ke NFC reader untuk menyelesaikan pembayaran, tanpa perlu lagi memindai kode QR seperti pada QRIS konvensional.
QRIS Tap: Lebih Cepat dan Praktis
QRIS Tap mengintegrasikan standar QRIS dengan teknologi NFC. Berbeda dengan QRIS CPM (customer presented mode) yang memerlukan pemindaian kode QR, QRIS Tap mentransmisikan data melalui gelombang radio. Pengguna cukup menempelkan ponsel Android yang telah terintegrasi dengan aplikasi mobile banking atau aplikasi pembayaran digital lainnya ke NFC reader.
Saat ini, QRIS Tap baru mendukung ponsel dengan sistem operasi Android. BI masih berupaya untuk mengintegrasikan sistem ini dengan ponsel iOS, namun hal ini terkendala kebijakan Apple yang memerlukan diskusi dan persetujuan lebih lanjut. "Apple ini punya kebijakan yang tidak langsung membuka akses yang sifatnya memfasilitasi sistem pembayaran kalau tanpa diskusi atau tanpa persetujuan mereka. Tapi, kalau Apple melihat ada use case yang besar, manfaat yang besar buat mereka, bisa saja menerima pengembangan QRIS Tap di mobile phone-nya," jelas Dicky.
Proses transaksi QRIS Tap cukup mudah. Pengguna perlu membuka aplikasi pembayaran, memilih menu QRIS Tap, memilih sumber dana, memasukkan PIN, dan mendekatkan ponsel ke NFC reader. Transaksi akan selesai dalam hitungan detik.
Implementasi dan Target QRIS Tap
Pada tahap awal, QRIS Tap diterapkan di beberapa moda transportasi umum seperti MRT Jakarta, TransJakarta, Damri, dan Trans Sarbagita Bali. BI menargetkan implementasi penuh di seluruh armada Damri pada Juni 2025, termasuk TransPasundan dan TransSurabaya. Implementasi di TransJakarta akan diperluas ke armada BRT, non-BRT, dan microtrans pada periode yang sama.
Target berikutnya adalah implementasi di LRT Jakarta, MRT seluruh rute, LRT Jabodebek, serta KRL Jabodetabek dan KRL Jogja-Solo pada September 2025. Selain transportasi umum, QRIS Tap juga telah diterapkan di lebih dari 1.500 ritel, rumah sakit, UMKM, dan tempat parkir.
Saat ini, 15 penyedia jasa pembayaran (PJP) telah siap menyediakan layanan QRIS Tap, termasuk BRI, BCA, BNI, Bank Mandiri, dan lainnya. BI membuka kesempatan bagi seluruh PJP untuk mengajukan perizinan implementasi QRIS Tap, sepanjang memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Dengan adanya kanal NFC eksisting sebanyak 1.081.543, BI optimis QRIS Tap akan diterima luas oleh masyarakat dan menjadi solusi pembayaran yang efisien dan praktis di berbagai sektor. Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi transaksi dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna layanan transportasi umum dan sektor ritel lainnya.