BI Siapkan Rp279 Miliar untuk Lancarkan Transaksi di Sorong Selama Ramadhan dan Lebaran
Bank Indonesia (BI) menyediakan Rp279 miliar uang layak edar di Sorong untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri 2025, jauh meningkat dari tahun sebelumnya.
Bank Indonesia (BI) telah menyiapkan uang layak edar (ULE) senilai Rp279 miliar di Kota Sorong, Papua Barat. Uang tersebut disiapkan untuk memastikan kelancaran transaksi keuangan selama bulan Ramadhan dan menjelang perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi. Langkah ini diambil untuk memenuhi peningkatan kebutuhan masyarakat akan uang tunai selama periode tersebut.
Kepala Perwakilan BI Papua Barat, Setian, menjelaskan bahwa saldo ULE saat ini disimpan di Kas Titipan Bank Mandiri Kota Sorong. Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan tahun lalu, di mana outflow uang tunai hanya mencapai Rp61 miliar. Peningkatan signifikan ini menunjukkan antisipasi BI terhadap lonjakan permintaan uang tunai selama periode Ramadhan dan Idul Fitri.
Dengan ketersediaan ULE yang melimpah, BI optimistis dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang tunai dengan berbagai pecahan. Hal ini bertujuan untuk memastikan kelancaran transaksi, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk tradisi berbagi selama Idul Fitri. BI berkomitmen untuk menjaga kecukupan uang tunai dan mendorong penggunaan transaksi non-tunai.
BI Dorong Transaksi Non-Tunai dan Edukasi Masyarakat
Selain menyediakan uang tunai yang cukup, BI juga gencar mendorong masyarakat untuk memanfaatkan transaksi non-tunai. Berbagai inovasi sistem pembayaran telah dikembangkan, seperti penggunaan kartu debit/kredit, QRIS, serta layanan transfer melalui BI-FAST, SKNBI, dan BI-RTGS. BI akan terus mengawasi kelancaran transaksi non-tunai selama Ramadhan dan Idul Fitri.
Sebagai upaya meningkatkan penggunaan transaksi digital, BI menggelar Pasar Takjil Ramadhan (QRIS Safari Ramadhan Penuh Berkah) pada 25-26 Maret di Kota Sorong. Kegiatan ini bekerja sama dengan perbankan dan OPD setempat, melibatkan UMKM binaan pengguna QRIS yang membuka booth di pasar takjil tersebut. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran dan penerimaan QRIS di kalangan masyarakat.
BI juga menekankan pentingnya edukasi perlindungan konsumen. Kampanye “PeKA (Peduli, Kenali, Adukan)” mengajak masyarakat untuk waspada dalam bertransaksi, melindungi data pribadi, dan mengenali modus penipuan. Masyarakat juga diimbau untuk mengetahui saluran pengaduan resmi jika mengalami kendala atau kerugian dalam bertransaksi.
Infrastruktur Sistem Pembayaran Dipersiapkan Secara Optimal
Menjelang peningkatan volume transaksi selama Idul Fitri, BI memastikan seluruh infrastruktur sistem pembayaran berfungsi optimal. Hal ini untuk menjamin layanan sistem pembayaran tetap aman, lancar, dan efisien selama periode libur Lebaran. Dengan langkah-langkah ini, BI berupaya untuk memastikan kelancaran arus uang dan kenyamanan masyarakat dalam bertransaksi selama Ramadhan dan Idul Fitri 2025.
Dengan peningkatan jumlah uang layak edar dan dorongan transaksi non tunai, BI berharap masyarakat di Sorong dapat merayakan Idul Fitri dengan lancar dan nyaman. Komitmen BI untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan memberikan layanan terbaik kepada masyarakat menjadi fokus utama dalam setiap kebijakan yang diterapkan.