BKKBN Babel Sasar Pasar Tradisional untuk Perluas Akses Layanan KB
BKKBN Kepulauan Bangka Belitung memberikan layanan Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi di pasar tradisional untuk menjangkau lebih banyak masyarakat.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melakukan terobosan baru dalam memberikan pelayanan program keluarga berencana (KB) dan kesehatan reproduksi. Sasarannya? Pasar tradisional di seluruh wilayah Babel. Inisiatif ini diluncurkan pada tanggal 25 Februari 2024, dengan tujuan mendekatkan akses layanan KB kepada masyarakat luas, khususnya ibu rumah tangga, remaja putri, dan pedagang.
Pemilihan pasar tradisional sebagai lokasi pelayanan bukan tanpa alasan. Kepala BKKBN Perwakilan Babel, Fazar Supriadi Sentosa, menjelaskan bahwa pasar merupakan pusat interaksi sosial dan ekonomi yang ramai dikunjungi berbagai kalangan masyarakat. Strategi ini dinilai efektif untuk menjangkau target yang lebih luas dan memberikan edukasi secara langsung.
"Dipilihnya pasar tradisional sebagai tempat pelayanan karena dipandang sebagai salah satu lokasi yang strategis untuk mendekatkan akses layanan program KB dan kesehatan reproduksi," jelas Fazar Supriadi Sentosa dalam keterangannya di Pangkalpinang.
Layanan KB di Pasar Tradisional: Strategi Tepat Sasar?
Pelaksanaan pelayanan KB di pasar tradisional ini dilakukan secara serentak di seluruh kabupaten/kota di Babel pada tanggal 26 Februari 2024. Di Kota Pangkalpinang misalnya, pelayanan difokuskan di Pasar Rumput, Pasar Pagi, dan Pasar Kerabut. Sementara di kabupaten lain, pelayanan akan dilakukan di pasar-pasar tradisional yang strategis di masing-masing wilayah.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan promosi, sosialisasi, dan edukasi terkait program KB dan kesehatan reproduksi. BKKBN Babel menargetkan minimal 50 akseptor KB per pasar, dengan pelayanan dimulai pukul 07.00 WIB. Pelayanan KB yang diprioritaskan adalah Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).
Untuk menunjang kegiatan ini, BKKBN Babel bekerja sama dengan Dinas Kesehatan kabupaten/kota dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI). Pelayanan MKJP akan dilaksanakan menggunakan mobil unit pelayanan KB (Muyan KB), puskesmas keliling (pusling), atau fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat dengan lokasi pasar.
Meningkatkan Akses dan Kesadaran KB
Program ini memiliki tujuan jangka panjang untuk meningkatkan angka peserta KB, khususnya penggunaan MKJP. Dengan mendekatkan layanan dan informasi langsung ke masyarakat di pasar tradisional, diharapkan akan lebih banyak masyarakat yang teredukasi dan tergerak untuk menggunakan alat kontrasepsi.
Fazar Supriadi Sentosa berharap, inisiatif ini dapat memberikan dampak positif bagi program KB di Babel. Dengan jangkauan yang lebih luas dan akses yang lebih mudah, diharapkan akan lebih banyak pasangan usia subur yang dapat merencanakan keluarga sesuai dengan kemampuan dan kondisi mereka.
"Target pelayanan KB minimal 50 akseptor yang dimulai pada pukul 07.00 WIB secara serentak, besok di seluruh pasar tradisional," ujar Fazar.
Kerja sama yang erat antara BKKBN, Dinas Kesehatan, dan IBI menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan program pelayanan KB di pasar tradisional dapat berjalan lancar dan mencapai target yang telah ditetapkan.
Ke depannya, diharapkan akan ada evaluasi dan pengembangan program ini agar lebih efektif dan efisien dalam meningkatkan akses dan kesadaran masyarakat terhadap program KB dan kesehatan reproduksi.