BKKBN Sumbar Pastikan Pengasuh Day Care Tersertifikasi, Dukung Program Percepatan
BKKBN Sumatera Barat memastikan semua pengasuh di fasilitas day care tersertifikasi untuk mendukung program percepatan penurunan stunting dan peningkatan kesejahteraan keluarga.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Barat (Sumbar) memastikan para pengasuh di fasilitas penitipan anak (day care) telah tersertifikasi. Hal ini merupakan bagian dari upaya mendukung lima program percepatan (quick wins) dari Kementerian terkait dalam rangka menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesejahteraan keluarga di Indonesia. Inisiatif ini diumumkan pada Jumat, 07/3 di Padang.
Kepala BKKBN Sumbar, Mardalena Wati Yulia, menjelaskan bahwa kerjasama dengan day care difokuskan pada pemberian pola pengasuhan yang tepat dan memastikan para pengasuh memiliki sertifikasi yang dibutuhkan. Langkah ini bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada para orang tua yang bekerja dan ingin menitipkan anak mereka. "Kami bekerja sama dengan taman-taman penitipan anak atau day care. Kita bekerja sama dalam hal pemberian pola pengasuhan dan memastikan para pengasuh sudah tersertifikasi," ujar Mardalena.
Lima quick wins yang dicanangkan Kementerian PPKB/BKKBN sejalan dengan visi Presiden untuk Indonesia Emas 2045 dan Asta Cita ke-4 dan ke-6. Program-program tersebut meliputi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Gerakan Ayah Teladan (Gate), AI Superapps tentang keluarga, dan lansia berdaya. Program-program ini dirancang untuk mengatasi berbagai tantangan dalam pembangunan keluarga, termasuk stunting dan pengasuhan anak.
Pentingnya Sertifikasi Pengasuh Day Care
Salah satu fokus utama dari kerjasama BKKBN dengan day care adalah memastikan para pengasuh memiliki sertifikasi. Hal ini penting untuk menjamin kualitas pengasuhan yang diberikan kepada anak-anak. Dengan sertifikasi, diharapkan para pengasuh memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam merawat dan mendidik anak.
Sertifikasi juga bertujuan untuk mengurangi kekhawatiran para orang tua dalam menitipkan anak mereka. Banyak orang tua yang enggan bekerja karena khawatir dengan kualitas pengasuhan yang diberikan di tempat penitipan anak. Dengan adanya sertifikasi, diharapkan orang tua merasa lebih tenang dan nyaman menitipkan anak mereka.
BKKBN juga melaksanakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan keterampilan para pengasuh. Kegiatan-kegiatan ini dirancang untuk memberikan pelatihan dan pengetahuan tambahan kepada para pengasuh agar mereka dapat memberikan pengasuhan yang optimal kepada anak-anak.
Strategi BKKBN dalam Mencapai Quick Wins
Selain memastikan sertifikasi pengasuh day care, BKKBN juga menerapkan berbagai strategi lain dalam mencapai target quick wins. Program Genting, misalnya, tidak hanya fokus pada anak-anak yang sudah mengalami stunting, tetapi juga pada pencegahan dini melalui intervensi pada ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta dari keluarga kurang mampu.
Program Gate menekankan pentingnya peran ayah dalam pengasuhan anak. BKKBN menyadari bahwa keseimbangan peran ayah dan ibu dalam pengasuhan sangat penting untuk perkembangan anak yang optimal. "Ini juga terkait dengan faktor penyebab stunting di samping faktor makanan bergizi juga terdapat faktor pola pengasuhan serta sumber air dan sanitasi," jelas Mardalena.
Dalam upaya mencapai target, BKKBN juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk swasta, BUMD, perguruan tinggi, dan perseorangan. Kerjasama ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas program, terutama mengingat adanya efisiensi anggaran.
BKKBN berkomitmen untuk terus berupaya mencari berbagai strategi untuk mencapai target quick wins, meskipun dihadapkan dengan tantangan efisiensi anggaran. Komitmen ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam upaya menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesejahteraan keluarga di Indonesia.
Dengan berbagai strategi dan kerjasama yang dilakukan, diharapkan program quick wins dapat berjalan efektif dan mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini akan berdampak positif pada penurunan angka stunting dan peningkatan kesejahteraan keluarga di Sumatera Barat dan Indonesia secara keseluruhan.