BNNK Kobar Optimalkan Program IBM untuk Tekan Peredaran Narkoba di Kalteng
BNNK Kobar di Kalimantan Tengah mengoptimalkan program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) dengan membentuk agen pemulihan dan berkolaborasi dengan sekolah untuk menekan peredaran narkoba di wilayah tersebut.
BNNK Kobar Perkuat Strategi Anti-Narkoba lewat Program IBM
Badan Narkotika Nasional Kabupaten Kotawaringin Barat (BNNK Kobar), Kalimantan Tengah, gencar menekan peredaran narkoba dengan mengoptimalkan program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM). Kepala BNNK Kobar, AKBP I Wayan Kornadi, menyatakan bahwa program ini memberdayakan masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba di lingkungannya. Inisiatif ini merupakan langkah penting mengingat meningkatnya ancaman narkoba di daerah tersebut.
Saat ini, BNNK Kobar menjalankan dua program IBM, yaitu di Kelurahan Candi, Kecamatan Kumai, dan Kelurahan Mendawai. Sepuluh agen pemulihan telah dilatih untuk menjalankan program ini; lima agen untuk masing-masing lokasi. Para agen ini memainkan peran kunci dalam keberhasilan program.
Tugas Krusial Agen Pemulihan dalam Program IBM
Tugas para agen pemulihan terbilang krusial. Mereka bertugas memetakan situasi penyalahgunaan narkoba, menjangkau pengguna narkoba, dan mengidentifikasi tingkat keparahan permasalahan. Lebih lanjut, mereka memberikan intervensi individu dan kelompok, termasuk komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE), pencegahan kekambuhan, dan dukungan sebaya. Pendampingan dan rujukan ke layanan kesehatan serta sosial juga menjadi bagian penting dari tugas mereka.
Berbagai Upaya BNNK Kobar dalam P4GN
Program IBM merupakan bagian dari strategi besar BNNK Kobar dalam Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Selain IBM, tahun lalu BNNK Kobar juga melaksanakan advokasi ketahanan keluarga anti-narkoba, advokasi berbasis sumber daya pembangunan desa, dan program informasi dan edukasi. Partisipasi masyarakat dalam program ini sangat penting untuk keberhasilannya.
Fasilitas Pendukung dan Kolaborasi Strategis
BNNK Kobar juga memiliki Klinik Pratama untuk terapi, intervensi, dan rehabilitasi penyalahguna narkoba. Pada tahun 2024, klinik ini telah menangani 28 klien (melebihi target 20 klien), dengan 23 menjalani rawat jalan dan 5 rawat inap. Kolaborasi dengan sekolah-sekolah melalui program Sekolah Bersih Narkoba (Bersinar) juga dilakukan, membentuk Satgas Anti Narkoba di setiap sekolah. Hal ini menunjukan komitmen BNNK Kobar dalam menekan peredaran narkoba dari akar rumput.
Kesimpulan: Pendekatan Komprehensif BNNK Kobar
BNNK Kobar menerapkan pendekatan komprehensif dalam memerangi narkoba. Dengan mengoptimalkan program IBM, menyediakan fasilitas rehabilitasi, dan menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, BNNK Kobar berupaya menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba di Kotawaringin Barat. Keberhasilan program ini bergantung pada partisipasi aktif masyarakat dan dukungan berbagai pihak terkait.