BNPB Tekankan Kesiapsiagaan Pompa Air Antisipasi Banjir Mudik Lebaran 2025
BNPB meminta pemerintah daerah memastikan kesiapan pompa air dan alat berat untuk mengantisipasi potensi banjir yang dapat mengganggu kelancaran arus mudik Lebaran 2025.
Jakarta, 17 Maret 2024 (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan pemerintah daerah (Pemda) untuk segera memastikan kesiapan peralatan, seperti mesin pompa dan alat berat, dalam kondisi prima. Hal ini penting untuk mengatasi potensi banjir dan longsor yang dapat menghambat arus mudik Lebaran Idul Fitri 2025.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam konferensi daring di Jakarta, Senin, menekankan pentingnya kesiapan peralatan ini untuk menunjang kelancaran arus mudik yang diprediksi meningkat, terutama pengguna transportasi darat. Kementerian Perhubungan memprediksi sebanyak 146,48 juta jiwa (sekitar 52 persen dari total penduduk Indonesia) akan mudik tahun ini, dengan 33,69 juta orang (23 persen) menggunakan kendaraan pribadi.
Prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan curah hujan sedang hingga deras akan mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia hingga dasarian pertama April, termasuk Pulau Jawa. Oleh karena itu, kesiapan menghadapi potensi bencana menjadi sangat krusial.
Kesiapsiagaan Pompa Air: Kunci Kelancaran Arus Mudik
Abdul Muhari menyatakan, "Jadi, ketika mesin pompa siap dan dapat segera dioperasikan, maka saat terjadi cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan banjir, dapat segera diatasi." BNPB berharap Pemda melalui dinas terkait dapat melaksanakan kesiapsiagaan ini sejak dini. Langkah ini dinilai penting untuk mencegah masalah saat puncak arus mudik yang diperkirakan jatuh pada H-3 Lebaran (28-30 Maret 2025).
Muhari mencontohkan peristiwa banjir yang menggenangi Jalan Pasteur, Jawa Barat, beberapa waktu lalu, yang menyebabkan jalan tersebut tidak dapat dilintasi kendaraan dari kedua arah. Peristiwa ini menjadi urgensi pentingnya kesiapan pompa air.
Ia menambahkan, "Intinya, hal-hal yang berpotensi mengganggu kelancaran mudik, seperti jalan tergenang banjir hingga tidak dapat dilalui, harus diantisipasi Pemda agar kondisi serupa tidak terulang." Kesiapan infrastruktur dan peralatan penanggulangan bencana menjadi fokus utama dalam memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 2025.
Antisipasi Bencana: Langkah Konkret Pemda
Pemerintah daerah perlu melakukan langkah-langkah konkret untuk memastikan kesiapan menghadapi potensi bencana alam selama periode mudik Lebaran. Hal ini meliputi pengecekan dan perawatan rutin mesin pompa air, memastikan ketersediaan bahan bakar, dan pelatihan bagi petugas penanggulangan bencana.
Koordinasi antar instansi pemerintah juga sangat penting, termasuk dengan BMKG untuk mendapatkan informasi prakiraan cuaca terkini. Dengan demikian, antisipasi dan respon terhadap potensi bencana dapat dilakukan secara cepat dan efektif.
Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah keselamatan dan evakuasi juga perlu ditingkatkan. Masyarakat perlu dibekali informasi dan pengetahuan untuk menghadapi potensi bencana alam, sehingga dapat mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan.
Pentingnya Koordinasi dan Kesiapsiagaan
Koordinasi yang baik antara BNPB, Pemda, dan instansi terkait lainnya sangat krusial dalam menghadapi potensi bencana alam selama arus mudik Lebaran. Informasi dan data yang akurat dan terkini perlu dibagi secara efektif untuk memastikan respon yang cepat dan tepat.
Kesiapsiagaan menghadapi bencana alam bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat. Kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengikuti arahan dari pihak berwenang sangat penting untuk meminimalisir risiko bencana.
Dengan kesiapan yang matang dan koordinasi yang efektif, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan aman, meskipun potensi bencana alam tetap menjadi ancaman.
Persiapan yang matang dan komprehensif dari berbagai pihak sangat penting untuk memastikan kelancaran dan keamanan arus mudik Lebaran 2025.