BNPT Apresiasi Soufan Center atas Kajian Ikrar Kembalinya JI ke NKRI
BNPT mengapresiasi kajian Soufan Center terkait ikrar setia Jamaah Islamiyah (JI) kepada NKRI, mengakui pentingnya riset dalam menanggulangi terorisme dan mendukung upaya deradikalisasi.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memberikan apresiasi kepada Soufan Center atas kajian terbaru mereka mengenai ikrar setia Jamaah Islamiyah (JI) kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Apresiasi ini disampaikan langsung oleh Kepala BNPT RI, Komjen Pol. Eddy Hartono, saat bertemu dengan pendiri Soufan Center, Ali Soufan, di Doha, Qatar pada tanggal 30 April 2024. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Ridwan Hassan, dan Deputi Kerja Sama Internasional BNPT RI, Andhika Crisnayudhanto.
Soufan Center, sebuah lembaga independen yang fokus pada penelitian dan kebijakan terkait keamanan global, termasuk terorisme, telah menghasilkan kajian mendalam mengenai deklarasi pembubaran JI dan komitmen mereka untuk kembali ke NKRI. Kajian ini dinilai sangat penting oleh BNPT dalam upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme di Indonesia. Kepala BNPT menyatakan, "Kami mengapresiasi atas kajian, analisis, dan riset yang dilakukan baik pada tingkat global, wilayah Asia Tenggara, juga Indonesia."
Pernyataan dukungan terhadap upaya deradikalisasi juga disampaikan oleh Ali Soufan. Ia menegaskan komitmen Soufan Center untuk terus mendukung pemerintah Indonesia dengan memberikan hasil kajian yang relevan. "Terima kasih dan kami akan terus mendukung Indonesia dalam memberikan berbagai hasil kajian yang relevan," ucap Ali Soufan. Kajian-kajian tersebut diharapkan dapat menjadi rujukan pemerintah dalam mengembangkan kebijakan dan strategi penanggulangan terorisme yang lebih efektif.
Dukungan Internasional untuk Upaya Deradikalisasi Indonesia
Andhika Crisnayudhanto menekankan bahwa radikalisme dan terorisme masih menjadi ancaman nyata di dunia. Indonesia, menurutnya, telah melalui perjalanan panjang dalam menanggulangi terorisme dan telah mencapai berbagai kemajuan signifikan. Dukungan dari lembaga internasional seperti Soufan Center sangat berarti dalam memperkuat upaya-upaya tersebut. Soufan Center, sebagai penyelenggara Global Security Forum, telah berkontribusi dalam menyatukan komunitas internasional untuk mengatasi tantangan keamanan global.
Ali Soufan berharap dunia dapat belajar dari praktik baik Indonesia dalam penanggulangan terorisme. Ia melihat keberhasilan Indonesia dalam deradikalisasi sebagai contoh yang dapat ditiru oleh negara lain yang menghadapi tantangan serupa. Hal ini menunjukkan pengakuan internasional atas upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam memberantas terorisme.
Lebih lanjut, Ali Soufan menekankan pentingnya riset dan analisis dalam upaya penanggulangan terorisme. Kajian yang komprehensif dan berbasis data empiris sangat dibutuhkan untuk merumuskan kebijakan dan strategi yang tepat sasaran. Soufan Center berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam hal ini, dengan menyediakan data dan analisis yang relevan bagi pemerintah Indonesia.
Ikrar Setia JI dan Deklarasi Pembubaran
Jamaah Islamiyah (JI) secara resmi mengumumkan pembubarannya pada 30 Juni 2024 melalui deklarasi yang dilakukan oleh 16 tokoh senior di Bogor, Jawa Barat. Dalam deklarasi tersebut, JI berkomitmen untuk meninggalkan kekerasan dan ekstremisme, serta mendukung NKRI. Lebih dari 100 anggota JI, termasuk tokoh senior dan pimpinan pesantren, menghadiri deklarasi tersebut.
Puncak deklarasi pembubaran JI berlangsung di Surakarta, Jawa Tengah, pada 21 Desember 2024. Ribuan mantan anggota JI dari wilayah Surakarta, Kedu, dan Semarang menghadiri acara tersebut. Sebanyak 1.400 perwakilan eks anggota JI menyatakan siap kembali ke pangkuan NKRI, mematuhi hukum yang berlaku, dan berkomitmen untuk menjauhkan diri dari paham dan kelompok ekstrem. Mereka sepakat untuk mengembangkan ajaran Islam yang damai dan toleran, sejalan dengan prinsip-prinsip Ahlussunnah wal Jama'ah.
Deklarasi ini menandai babak baru dalam upaya deradikalisasi di Indonesia. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk lembaga internasional seperti Soufan Center, sangat penting untuk memastikan keberhasilan proses ini dan mencegah kebangkitan kembali kelompok-kelompok ekstremis.
Keberhasilan Indonesia dalam proses deradikalisasi ini menjadi contoh yang baik bagi negara lain yang menghadapi tantangan serupa. Komitmen pemerintah Indonesia untuk terus berupaya mencegah dan menanggulangi terorisme, didukung oleh riset dan analisis dari lembaga internasional, menjadi kunci dalam menjaga keamanan dan stabilitas nasional.