Bojonegoro Incar Rekor MURI: Tingkatkan Peserta KB di Bulan Mei
Pemkab Bojonegoro berupaya meningkatkan peserta KB secara masif di bulan Mei untuk memecahkan rekor MURI, dengan berbagai layanan gratis di fasilitas kesehatan.
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, gencar meningkatkan jumlah peserta Keluarga Berencana (KB) sepanjang Mei 2025. Upaya ini bertujuan untuk memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dan sekaligus memberikan akses kesehatan reproduksi yang lebih baik kepada masyarakat. Gerakan ini diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Bojonegoro, bekerja sama dengan berbagai fasilitas kesehatan dan tenaga medis.
Kepala DP3AKB Kabupaten Bojonegoro, dr. Ahmad Hernowo Wahyu Utomo, menjelaskan bahwa peningkatan kepesertaan KB merupakan bagian dari program nasional. "Peningkatan kepesertaan KB di Kabupaten Bojonegoro merupakan upaya memecahkan rekor MURI yang dicanangkan pemerintah pusat," ungkap Hernowo dalam keterangannya di Bojonegoro, Rabu (7/5).
Program peningkatan peserta KB ini bertepatan dengan peringatan Hari Buruh Internasional dan HUT Ikatan Bidan Indonesia (IBI) 2025. Sejumlah kegiatan serentak akan dilakukan mulai tanggal 5 hingga 31 Mei 2025 untuk menjangkau masyarakat luas dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya program KB.
Layanan KB Gratis dan Terjangkau
Pelayanan KB diberikan secara gratis di berbagai fasilitas kesehatan, baik pemerintah maupun swasta. Masyarakat dapat mengakses layanan ini di tempat praktik mandiri bidan, rumah bersalin, dan tempat pelayanan kesehatan lainnya. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan akses yang merata bagi seluruh masyarakat.
"Pelaksanaan pelayanan KB semua metode berlangsung di seluruh fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta, tempat praktik mandiri bidan, rumah bersalin dan tempat pelayanan lainnya," jelas Hernowo. Program ini mencakup seluruh metode KB, baik Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) maupun non-MKJP.
Sosialisasi tentang pentingnya KB juga gencar dilakukan melalui pendamping lapangan KB dan tenaga kesehatan, terutama para bidan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat KB bagi kesehatan ibu dan anak, serta kesejahteraan keluarga.
"Pelayanan KB bisa didapatkan di fasilitas kesehatan terdekat kapan pun secara gratis termasuk pada saat kegiatan-kegiatan tertentu," tambah Hernowo. Kemudahan akses dan informasi diharapkan dapat mendorong lebih banyak masyarakat untuk berpartisipasi dalam program KB.
Sasaran dan Dampak Positif
Program ini bertujuan untuk menekan angka kematian ibu (AKI) dan memastikan seluruh masyarakat mendapatkan akses pelayanan KB berkualitas. Dengan meningkatkan kepesertaan KB, diharapkan dapat tercipta keluarga yang sehat dan sejahtera, serta berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.
"Hal ini memberikan bukti nyata keseriusan pemerintah pusat sampai dengan daerah untuk menekan Angka Kematian Ibu -AKI- dan memastikan bahwa tidak ada satupun masyarakat yang tidak mendapatkan hak untuk memperoleh pelayanan KB yang berkualitas," tegas Hernowo. Program ini merupakan langkah nyata pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui program kesehatan reproduksi yang komprehensif.
Melalui upaya peningkatan kepesertaan KB ini, Kabupaten Bojonegoro tidak hanya berupaya memecahkan rekor MURI, tetapi juga berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan reproduksi dan kesejahteraan masyarakatnya. Komitmen ini diwujudkan dengan memberikan akses yang mudah dan terjangkau terhadap layanan KB berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.