BPBD Tulungagung Salurkan Bantuan Pasca Banjir dan Longsor
Banjir dan longsor menerjang Tulungagung pada Selasa malam (21/1), mengakibatkan puluhan KK terdampak; BPBD langsung mendistribusikan bantuan dan melakukan penanganan darurat.
Banjir dan longsor menerjang Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur pada Selasa malam, 21 Januari 2024. Akibatnya, puluhan kepala keluarga (KK) mengungsi dan membutuhkan bantuan segera. BPBD Tulungagung langsung bergerak cepat memberikan pertolongan.
Penanganan Darurat Bencana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung, berkolaborasi dengan instansi terkait, langsung mengerahkan tim untuk menangani dampak bencana. Tim pemadam kebakaran dikerahkan untuk membersihkan lumpur yang memenuhi permukiman warga. Selain itu, penyaluran bantuan logistik menjadi prioritas utama.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tulungagung, Gilang Zelakusuma, menyatakan bahwa dua unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk membersihkan lumpur. "Bantuan logistik sudah disalurkan, dan tambahan bantuan sedang disiapkan untuk keluarga yang belum terkaver," jelas Gilang.
Penyebab Banjir dan Longsor
Hujan deras yang mengguyur wilayah utara dan barat Tulungagung sejak pukul 17.30 WIB pada Selasa, 21 Januari 2024, menyebabkan Sungai Klantur meluap. Sungai yang menerima aliran dari kawasan pegunungan ini tak mampu menampung debit air yang sangat tinggi akibat hujan deras tersebut. Akibatnya, banjir menggenangi dua dusun di Desa Babadan, Kecamatan Karangrejo, yaitu Dusun Pereng dan Dusun Setonobendo.
Dampak Bencana
Sebanyak 54 KK terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Banjir berlangsung hingga malam hari. Selain banjir, longsor juga terjadi di Desa Nglurup, menutup akses jalan antar desa sepanjang 15 meter dengan ketebalan material sekitar dua meter. Warga setempat bergotong royong membersihkan material longsor untuk memulihkan akses jalan.
Bantuan dan Imbauan
BPBD Tulungagung dan Dinas Sosial bergerak cepat menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak. Meskipun sebagian besar warga sudah terbantu, tercatat masih ada 10 KK yang belum menerima bantuan dan akan segera mendapatkan tambahan logistik. BPBD mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana, terutama di wilayah rawan banjir dan longsor selama musim hujan.
Kesimpulan
Kejadian banjir dan longsor di Tulungagung menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, khususnya di musim hujan. Respon cepat BPBD dan kerja sama antar instansi serta partisipasi warga menjadi kunci dalam penanganan dampak bencana dan pemulihan pasca bencana.