BPS Mimika Kerahkan 48 Petugas untuk Susenas 2025: Data Akurat untuk Pembangunan Berkelanjutan

Badan Pusat Statistik (BPS) Mimika menerjunkan 48 petugas untuk melakukan pendataan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2025 di 63 blok sensus, guna mengukur angka kemiskinan dan mendukung perencanaan pembangunan yang tepat sasaran.

Mimika, Papua Tengah, 17 Februari 2025 - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mimika, Papua Tengah, tengah gencar melakukan pendataan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2025. Sebanyak 48 petugas telah dikerahkan untuk mengumpulkan data penting yang akan menjadi dasar perencanaan pembangunan di wilayah tersebut. Ini merupakan upaya penting untuk memastikan data yang akurat dan terpercaya untuk pengambilan kebijakan yang tepat.

Kepala BPS Kabupaten Mimika, Ouceu Satyadipura, menjelaskan bahwa para petugas yang berjumlah 48 orang tersebar di berbagai distrik di Kabupaten Mimika. Mereka ditugaskan untuk mendata 63 blok sensus, dengan setiap blok sensus mencakup 10 rumah tangga. Artinya, total ada 630 contoh rumah tangga yang akan menjadi sampel dalam Susenas 2025 ini. Pendataan Susenas 2025 ini berlangsung dari tanggal 1 hingga 23 Februari 2025.

Data yang dikumpulkan akan memberikan gambaran komprehensif mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat Mimika. Informasi ini sangat krusial, tidak hanya untuk tingkat Kabupaten Mimika, tetapi juga untuk perencanaan pembangunan di tingkat provinsi dan nasional. Ketepatan waktu penyelesaian pendataan menjadi prioritas utama, agar data terkait angka kemiskinan dapat segera diproses dan dianalisis.

Salah satu tujuan utama Susenas adalah untuk mengukur angka kemiskinan. Data yang akurat tentang kemiskinan sangat penting untuk merumuskan kebijakan yang tepat sasaran dalam upaya pengentasan kemiskinan. Dengan data yang valid, pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya dan program-program bantuan sosial secara efektif dan efisien, sehingga tepat sasaran dan berdampak maksimal bagi masyarakat yang membutuhkan.

Selain angka kemiskinan, Susenas juga mengumpulkan data mengenai berbagai aspek sosial ekonomi lainnya, seperti pendapatan, pengeluaran, pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan. Data-data ini akan memberikan pemahaman yang lebih menyeluruh tentang kondisi masyarakat Mimika dan dapat digunakan sebagai dasar untuk perencanaan pembangunan yang lebih terarah dan berkelanjutan. Kualitas data menjadi hal yang sangat ditekankan oleh BPS Mimika.

Ouceu Satyadipura menekankan pentingnya kualitas data yang dikumpulkan. Ia mengingatkan para petugas agar bekerja sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. Kejujuran dan tanggung jawab dalam pengumpulan data menjadi kunci untuk menghasilkan informasi yang valid dan terpercaya. Data yang akurat dan terpercaya akan menjadi dasar bagi perencanaan dan kebijakan pembangunan yang efektif dan berdampak positif bagi masyarakat.

Dengan data yang berkualitas, pemerintah dapat membuat kebijakan yang lebih tepat sasaran dan efektif dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial ekonomi. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Mimika dan pembangunan daerah yang lebih berkelanjutan. Proses pendataan yang transparan dan akuntabel juga akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap data statistik yang dihasilkan.

BPS Mimika berharap agar pendataan Susenas 2025 dapat berjalan lancar dan selesai tepat waktu. Kerja keras dan dedikasi para petugas sangat diapresiasi, mengingat pentingnya peran mereka dalam menghasilkan data yang akurat dan terpercaya. Data yang dihasilkan akan menjadi acuan penting bagi pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan pembangunan yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Mimika.

Ouceu Satyadipura juga menambahkan bahwa data yang dikumpulkan akan mencerminkan kondisi riil masyarakat. Informasi yang valid dan terpercaya ini akan menjadi landasan bagi perencanaan pembangunan yang lebih terarah dan efektif di masa mendatang. Komitmen BPS Mimika terhadap kualitas data merupakan langkah penting dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Mimika.