Artikel ini ditulis oleh
Editor Kelik Dewanto
K
Reporter Kelik Dewanto
Keanggotaan BRICS: Dorongan Signifikan bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia?

Indonesia bergabung dengan BRICS, blok ekonomi terbesar dunia, berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional lewat perluasan perdagangan dengan China, India, dan Rusia, meskipun ada tantangan yang perlu diatasi.

Sumber Antara
Indonesia Gabung BRICS: Bukan Berarti Jauhi Negara Barat

Keanggotaan Indonesia dalam BRICS menegaskan komitmen pada kebijakan luar negeri yang independen dan aktif, tanpa meninggalkan kerja sama dengan negara-negara Barat.

konten ai
Timur Tengah: Alternatif Kerja Sama Transisi Energi RI Pasca AS Keluar dari Perjanjian Paris

Direktur Celios, Bhima Yudhistira, menilai Timur Tengah berpotensi menjadi mitra baru Indonesia dalam transisi energi setelah Amerika Serikat menarik diri dari Perjanjian Paris, mengingat dukungan mereka terhadap proyek energi terbarukan di Indonesia dan.

TransisiEnergi
Timur Tengah: Alternatif Kerja Sama Transisi Energi RI Pasca AS Keluar dari Perjanjian Paris

Direktur Celios, Bhima Yudhistira, menilai Timur Tengah berpotensi menjadi mitra baru Indonesia dalam transisi energi setelah Amerika Serikat menarik diri dari Perjanjian Paris, mengingat dukungan mereka terhadap proyek energi terbarukan di Indonesia dan.

TransisiEnergi
Dampak Penarikan AS dari Perjanjian Paris: Studi DEN atas Transisi Energi Indonesia

Dewan Ekonomi Nasional (DEN) mempelajari dampak penarikan AS dari Perjanjian Paris terhadap pendanaan JETP Indonesia dan strategi transisi energi nasional, mencari keseimbangan antara ekonomi dan lingkungan.

Sumber Antara
Keanggotaan RI di BRICS: Ekspansi Perdagangan, Bukan Dedolarisasi

Indonesia bergabung dengan BRICS untuk memperluas pasar dagang, bukan untuk mendukung dedolarisasi; fokus utama adalah pada perluasan kemitraan ekonomi dan investasi.

Sumber Antara
Indonesia Gabung BRICS: Tak Tinggalkan AS dan Negara Barat

Keanggotaan Indonesia dalam BRICS tidak serta merta membuat Indonesia meninggalkan hubungan baik dengan negara-negara Barat, termasuk AS dan Uni Eropa, melainkan sebagai bentuk strategi otonomi Indonesia dalam berdiplomasi.

konten ai
Indonesia Gabung BRICS: Jembatan Negara Maju dan Berkembang

Keikutsertaan Indonesia dalam BRICS bertujuan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan menjadi jembatan antara negara maju dan berkembang, sekaligus menjaga perdamaian dan stabilitas global.

Indonesia
Indonesia Terima Hibah 14,7 Juta Euro untuk Transisi Energi

Indonesia menerima hibah 14,7 juta Euro dari Uni Eropa dan Prancis untuk mendukung pengembangan transisi energi, sebagian digunakan PLN untuk pengembangan kapasitas dan sisanya untuk Kementerian ESDM.

Sumber Antara
Dampak Penarikan AS dari Perjanjian Paris: Indonesia Cari Alternatif Pendanaan

Keputusan AS keluar dari Perjanjian Paris membuat Indonesia mengkaji ulang dampaknya terhadap pendanaan proyek energi terbarukan dan mencari alternatif pendanaan lain untuk tetap mencapai target transisi energi.

Investasi
Transisi Energi Terus Berlanjut Meski AS Keluar dari Perjanjian Paris

Wakil Ketua MPR, Eddy Soeparno, meyakini transisi energi di Indonesia tetap berjalan meskipun AS menarik diri dari Perjanjian Paris, namun perlu evaluasi dampaknya terhadap pendanaan proyek.

as
Indonesia Cari Alternatif Dana Transisi Energi Pasca Penarikan AS dari Perjanjian Paris

Mundurnya AS dari Perjanjian Paris mendorong Indonesia mencari alternatif pendanaan transisi energi, termasuk dari APBN, investasi asing, dan lembaga keuangan internasional, guna tetap mencapai target emisi nol bersih.

TransisiEnergi
Kemenperin Kajian Dampak Indonesia Gabung BRICS: Potensi dan Tantangan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah mengkaji dampak positif dan negatif bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS, sebuah blok ekonomi berpengaruh yang mencakup 40% populasi dan 35% PDB global.

konten ai