BSI: Layanan e-Channel Kembali Normal Setelah Upgrade Sistem
Bank Syariah Indonesia (BSI) mengumumkan bahwa layanan e-channel, termasuk mobile banking dan ATM, telah kembali normal setelah proses upgrade sistem selesai.
Jakarta, 10 Februari 2024 - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengumumkan bahwa proses upgrade sistem perbankan telah selesai dan layanan e-channel telah kembali normal. Pengumuman ini mengakhiri beberapa hari kekhawatiran nasabah setelah proses upgrade yang dijadwalkan pada Minggu, 9 Februari 2024, pukul 01.00 hingga 05.00 WIB, mengalami kendala.
Layanan e-Channel BSI Kembali Pulih
Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar, dalam keterangan tertulisnya menyatakan bahwa layanan e-channel, termasuk BSI Mobile, BsiNet, ATM, EDC, QRIS, Merchant App, kartu debit GPN dan Visa, sudah beroperasi normal. Ia menyampaikan terima kasih atas kesabaran dan pengertian para nasabah selama masa perbaikan sistem. BSI juga menekankan komitmennya untuk memberikan layanan terbaik dan mengingatkan nasabah untuk selalu menjaga kerahasiaan data pribadi mereka.
Gangguan Sistem dan Respon Nasabah
Meskipun BSI telah mengumumkan pemeliharaan sistem, banyak nasabah yang masih mengalami kendala transaksi pada Senin, 10 Februari 2024. Keluhan disampaikan melalui berbagai platform media sosial, terutama Twitter. Beberapa pengguna melaporkan kendala transaksi melalui aplikasi mobile banking Byond by BSI dan ATM BSI. Contohnya, pengguna Twitter @mpians278783 yang melaporkan masalah transaksi melalui ATM.
Selama masa perbaikan sistem, BSI mengimbau nasabah untuk melakukan transaksi di kantor cabang terdekat. Meskipun layanan e-channel terganggu, BSI memastikan bahwa data dan dana nasabah tetap aman. Pernyataan ini bertujuan untuk menenangkan nasabah di tengah keluhan yang bermunculan.
Solusi dan Langkah ke Depan
Dengan selesainya proses upgrade sistem, nasabah BSI kini dapat kembali bertransaksi melalui berbagai e-channel tanpa kendala. Kejadian ini menyoroti pentingnya komunikasi yang transparan dan efektif antara bank dan nasabahnya, terutama selama masa pemeliharaan sistem. Kecepatan respon BSI dalam mengatasi masalah dan memberikan informasi kepada publik juga menjadi poin penting yang perlu diperhatikan.
Ke depannya, diharapkan BSI dapat melakukan antisipasi lebih baik untuk meminimalisir gangguan layanan serupa. Perencanaan yang matang dan pengujian sistem yang komprehensif sebelum upgrade dapat membantu mencegah masalah serupa di masa mendatang. Transparansi dan komunikasi yang proaktif kepada nasabah juga merupakan kunci untuk menjaga kepercayaan dan meminimalisir keresahan.
Kesimpulan
Proses upgrade sistem BSI telah selesai dan layanan e-channel kembali normal. Meskipun sempat terjadi kendala dan keluhan dari nasabah, BSI berhasil mengatasi masalah dan memastikan keamanan data serta dana nasabah. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi BSI untuk meningkatkan sistem dan komunikasi dengan nasabah di masa mendatang.