Budiman Sudjatmiko: Perempuan sebagai Sahabat Emosional, Kunci Atasi Depopulasi dan Bentuk Generasi Masa Depan
Budiman Sudjatmiko menekankan pentingnya peran perempuan Indonesia sebagai sahabat emosional terpercaya untuk mencegah depopulasi dan membentuk generasi penerus yang adaptif.
Jakarta, 25 April 2024 - Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko, dalam sebuah diskusi bertajuk 'Peran Perempuan dalam Kepentingan Nasional di Abad Ke-21' di Jakarta, Jumat lalu, menyatakan pentingnya peran perempuan Indonesia sebagai sahabat emosional yang terpercaya. Pernyataan ini disampaikan dalam rangkaian Kongres Pejuang Perempuan Indonesia. Budiman menekankan perlunya perempuan berperan sebagai tempat berkeluh kesah bagi berbagai pihak, mulai dari saudara perempuan, anak, hingga orang-orang terdekat lainnya.
Menurut Budiman, 'Problem (masalah yang perlu dituntaskan) ke depan adalah menjadikan kaum perempuan sebagai sahabat emosional terpercaya, entah (bagi) adiknya, anaknya, dan sebagainya.' Kepercayaan dan kenyamanan dalam berbagi pikiran dan perasaan akan sangat membantu meringankan beban seseorang. Ia menyoroti tren anak muda yang justru lebih memilih chatbot seperti ChatGPT sebagai tempat curhat, menunjukkan adanya celah yang perlu diisi oleh peran perempuan sebagai pendengar yang empati.
Lebih lanjut, Budiman menghubungkan peran perempuan sebagai sahabat emosional dengan isu depopulasi yang tengah menjadi ancaman. Mengambil contoh Jepang yang menghadapi masalah penurunan jumlah penduduk akibat kurangnya keinginan masyarakat untuk menikah dan memiliki anak, Budiman mendorong agar perempuan Indonesia dapat berperan aktif mencegah hal serupa terjadi di Indonesia.
Perempuan sebagai Benteng Depopulasi dan Pembentuk Generasi Masa Depan
Budiman Sudjatmiko mendorong Kongres Pejuang Perempuan Indonesia untuk merumuskan langkah konkret dalam mewujudkan perempuan sebagai sahabat emosional yang terpercaya. Ia melihat potensi besar perempuan dalam mencegah depopulasi dan membentuk generasi penerus bangsa yang tangguh dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Hal ini, menurutnya, sangat penting mengingat tantangan global yang semakin kompleks.
Lebih dari sekadar pendengar, perempuan diharapkan mampu memberikan dukungan emosional yang kuat dan membangun. Kemampuan ini tidak hanya membantu individu mengatasi masalah, tetapi juga berkontribusi pada stabilitas sosial dan ketahanan keluarga. Dengan demikian, peran perempuan dalam membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas menjadi semakin krusial.
Budiman juga menekankan pentingnya perlindungan dan pemberdayaan perempuan agar mereka dapat setara dengan laki-laki dan mencapai kemandirian. Hal ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat luas. Menurutnya, pemberdayaan perempuan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
Mewujudkan Perempuan yang Relevan Sepanjang Zaman
Dalam kesempatan tersebut, Budiman menyampaikan harapannya agar perempuan Indonesia dapat menjadi pelopor dalam menjadikan diri mereka, kaum mereka, dan anak-anak mereka relevan sepanjang zaman. Hal ini memerlukan upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas perempuan, baik dari segi pendidikan, ekonomi, maupun sosial.
Peran perempuan sebagai sahabat emosional yang terpercaya, menurut Budiman, merupakan salah satu kunci utama dalam membangun keluarga yang harmonis dan masyarakat yang kuat. Dengan demikian, upaya untuk mendukung dan memberdayakan perempuan harus terus ditingkatkan agar mereka dapat memainkan peran penting ini secara optimal.
Kesimpulannya, peran perempuan Indonesia sebagai sahabat emosional yang terpercaya sangat penting, tidak hanya untuk kesejahteraan individu, tetapi juga untuk mencegah depopulasi dan membentuk generasi penerus yang mampu menghadapi tantangan masa depan. Hal ini memerlukan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak untuk memberdayakan perempuan dan menciptakan lingkungan yang mendukung peran mereka dalam masyarakat.