Bulog DIY Pastikan Stok Beras Aman hingga Akhir 2025
Bulog DIY memastikan stok beras aman hingga akhir 2025 dengan total stok mencapai 80 ribu ton, mencukupi kebutuhan masyarakat hingga Lebaran mendatang.
Sleman, 14 Maret 2025 - Kantor Wilayah Perum Bulog Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memberikan jaminan atas ketersediaan beras di wilayah ini hingga akhir tahun 2025. Dengan stok mencapai 80 ribu ton, Bulog DIY memastikan pasokan beras aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Kanwil Perum Bulog DIY, Ninik Setyowati, dalam konferensi pers di Sleman, Jumat lalu.
Pernyataan tersebut menjawab kekhawatiran masyarakat akan potensi kekurangan pasokan beras, terutama menjelang dan setelah perayaan Lebaran 2025. Ninik menegaskan bahwa stok beras yang tersimpan di gudang-gudang Bulog di seluruh kabupaten di DIY mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Ketersediaan beras ini merupakan hasil dari penyerapan gabah dan beras dari petani di wilayah tersebut.
Lebih lanjut, Ninik menjelaskan bahwa Bulog DIY secara konsisten melakukan penyerapan gabah kering panen dan beras dari petani di empat kabupaten, yaitu Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul. Keempat kabupaten ini menjadi penyuplai utama beras dan gabah bagi Bulog DIY, sementara Kota Yogyakarta, yang minim lahan pertanian, tidak berkontribusi dalam hal ketahanan pangan.
Penyerapan Gabah dan Beras
Bulog DIY menargetkan penyerapan gabah kering panen dan beras sebanyak 41 ribu ton pada tahun 2025. Hingga saat ini, penyerapan telah mencapai 15 ribu ton. Penyerapan dilakukan secara merata di keempat kabupaten tersebut, seiring dengan masa panen yang sedang berlangsung. "Serapan gabah kering panen dan beras sampai saat ini sudah mencapai 15 ribu ton dari target 41 ribu ton pada 2025," ungkap Ninik. "Merata, semua gabah dari kabupaten tersebut kami serap," tambahnya.
Proses penyerapan gabah dan beras dari petani ini merupakan bagian penting dari upaya Bulog DIY dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di pasaran. Dengan memastikan harga pembelian yang kompetitif, Bulog berupaya memberikan insentif bagi petani untuk tetap berproduksi dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Selain itu, Bulog juga aktif berpartisipasi dalam kegiatan pasar murah yang diinisiasi oleh pemerintah daerah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Bulog dalam menjaga stabilitas harga dan aksesibilitas pangan bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu.
Stok Gula dan Minyak Goreng
Tidak hanya beras, Ninik juga memastikan ketersediaan stok gula pasir dan minyak goreng di Bulog DIY dalam kondisi aman. Kedua komoditas ini dikelola melalui skema komersial dan stoknya terbilang cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar. "Stok gula pasir dan minyak goreng di Bulog aman. Komoditas pasir dan minyak merupakan skema komersial sangat aman," jelas Ninik.
Bulog DIY juga aktif memasok kios-kios di pasar rakyat, memastikan ketersediaan komoditas pangan pokok bagi masyarakat. Dengan demikian, Bulog DIY tidak hanya berperan sebagai penyangga stok pangan, tetapi juga sebagai penjaga stabilitas harga dan aksesibilitas pangan bagi seluruh lapisan masyarakat di DIY.
Secara keseluruhan, upaya Bulog DIY dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga beras, gula, dan minyak goreng menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung ketahanan pangan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Langkah-langkah yang dilakukan Bulog DIY diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, terutama menjelang dan selama perayaan Lebaran 2025.