Bulog Jabar Serap Beras Petani Capai 338.032 Ton, Tambah Kapasitas Gudang
Perum Bulog Jawa Barat telah menyerap 338.032 ton beras hingga awal Mei 2025 dan menambah kapasitas gudang untuk memenuhi target penyerapan 552.099 ton hingga akhir Mei.
Perum Bulog Wilayah Jawa Barat (Jabar) berhasil menyerap beras hasil panen petani sebanyak 338.032 ton hingga awal Mei 2025. Penyerapan ini dilakukan di wilayah Jawa Barat, dan prosesnya masih terus berlangsung. Pihak Bulog optimistis target penyerapan hingga akhir Mei 2025 akan mencapai 552.099 ton.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jawa Barat, Mohamad Alexander, menyatakan bahwa tingginya volume penyerapan tersebut menuntut penambahan kapasitas gudang penyimpanan. Hal ini dikarenakan kapasitas gudang Bulog Jabar yang ada saat ini, yaitu 397.750 ton di 39 kompleks pergudangan, sudah tidak mencukupi.
"Proses penyerapan masih terus berlangsung, dan kami optimistis target penyerapan hingga akhir Mei ini akan mencapai target," ujar Alexander di Bandung, Kamis. Untuk mengatasi kekurangan kapasitas gudang, Bulog Jabar mengambil langkah strategis dengan menyewa dan meminjam gudang dari pihak swasta dan instansi terkait.
Penambahan Kapasitas Gudang Bulog Jabar
Untuk memenuhi kebutuhan penyimpanan beras yang terus meningkat, Bulog Jabar telah menyewa 41 unit gudang milik swasta dengan total kapasitas 170.037 ton. Selain itu, Bulog juga melakukan pinjam pakai sebanyak 119 unit gudang dari mitra dan instansi terkait, dengan kapasitas total mencapai 131.165 ton.
Dengan tambahan kapasitas gudang tersebut, Bulog Jabar kini memiliki 199 unit gudang yang tersebar di delapan kantor cabang, yaitu Bandung, Cianjur, Cirebon, Indramayu, Karawang, Subang, Ciamis, dan Bogor. Total kapasitas penyimpanan beras Bulog Jabar kini mencapai 698 ribu ton.
Langkah ini memastikan Bulog Jabar mampu menampung seluruh hasil panen petani dan memenuhi kebutuhan stok beras nasional. Sistem pinjam pakai dan sewa gudang menjadi solusi efektif untuk mengatasi keterbatasan kapasitas gudang yang ada.
Harga Pembelian dan Distribusi Beras
Bulog Jabar memastikan penyerapan gabah dari petani dilakukan sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan, yaitu sebesar Rp6.500 per kilogram. Hal ini menunjukkan komitmen Bulog dalam mendukung kesejahteraan petani dengan memberikan harga yang layak atas hasil panen mereka.
"Bulog sebagai operator penyerapan dan penyaluran gabah beras petani selalu siap menjalankan tugas sesuai arahan pemerintah," tegas Alexander. Distribusi beras yang dilakukan Bulog bertujuan untuk menstabilkan harga di pasaran dan memastikan masyarakat dapat memperoleh bahan pangan pokok dengan harga terjangkau.
Dengan memastikan ketersediaan beras dan menstabilkan harga, Bulog berkontribusi pada ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat. Program ini juga selaras dengan upaya pemerintah dalam mendukung petani lokal dan meningkatkan perekonomian daerah.
Peran Bulog dalam Ketahanan Pangan Nasional
Bulog Jabar berkomitmen untuk menyerap sebanyak mungkin hasil panen petani lokal. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan stok nasional dan mendukung kesejahteraan petani dengan memberikan harga yang layak. Komitmen ini sejalan dengan peran Bulog dalam menjaga stabilitas harga beras di pasaran.
Dengan kapasitas gudang yang telah ditingkatkan dan komitmen untuk membeli beras petani sesuai HPP, Bulog Jabar siap menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa mendatang. Langkah-langkah strategis yang diambil oleh Bulog Jabar menunjukkan kesiapan mereka dalam mendukung program pemerintah untuk ketahanan pangan nasional.
"Bulog Jabar siap menyerap sebanyak mungkin hasil panen petani lokal demi memperkuat ketahanan stok nasional, sekaligus mendukung kesejahteraan petani lokal dengan memberikan harga yang layak," pungkas Alexander. Keberhasilan Bulog Jabar dalam menyerap beras petani menunjukkan pentingnya peran BUMN dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.