Bulog OKU Target Serap 40 Ribu Ton Gabah Petani di 2025
Perum Bulog Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menargetkan penyerapan 40 ribu ton gabah petani pada tahun 2025, dengan fokus utama di OKU Timur yang dikenal sebagai lumbung padi Sumatera Selatan.
Perum Bulog Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, memasang target ambisius: menyerap 40 ribu ton gabah dari petani lokal pada tahun 2025. Target ini diumumkan langsung oleh Kepala Bulog OKU, Julhaidar Romadon, di Baturaja, Selasa (04/02).
Target Serap Gabah 2024
Meskipun target besar tersebut menyasar tahun 2025, Bulog OKU juga memiliki target penyerapan gabah tahun ini. Julhaidar menyatakan, "Tahun ini kami menargetkan menyerap 40 ribu ton gabah atau setara beras dari tingkat petani di OKU Raya meliputi Kabupaten OKU, OKU Timur dan OKU Selatan."
Serapan Gabah di OKU Timur
Proses penyerapan gabah telah dimulai di Kabupaten OKU Timur, yang saat ini memasuki masa panen. Hasilnya cukup menggembirakan. "Hasil serapan di Kecamatan Buay Madang, Kabupaten OKU Timur, beberapa pekan terakhir telah mencapai sekitar 100 ton Gabah Kering Panen (GKP) dengan harga di tingkat petani Rp6.500/Kg," jelas Julhaidar. Penyerapan tak hanya menyasar petani, tetapi juga tempat penggilingan mitra Bulog di OKU Timur.
Strategi Bulog OKU
Untuk mencapai target, Bulog OKU melibatkan sekitar 10 penggilingan mitra di OKU Timur. Lebih lanjut, Bulog membentuk tiga tim yang bertugas langsung di lapangan untuk menyerap gabah dari petani dan penggilingan. Hal ini dilakukan untuk memastikan target tercapai secara efektif dan efisien.
Optimisme Bulog OKU
Keyakinan Bulog OKU untuk mencapai target cukup tinggi. OKU Timur, sebagai salah satu lumbung pangan terbesar di Sumatera Selatan, dikenal dengan hasil panennya yang melimpah setiap tahun. "Kami optimistis mencapai target sasaran karena hasil panen khususnya di OKU Timur selalu berlimpah setiap tahunnya," ujar Julhaidar.
Kesimpulan
Target penyerapan gabah 40 ribu ton oleh Bulog OKU pada tahun 2025 menunjukkan komitmen untuk mendukung petani lokal dan ketahanan pangan di wilayah tersebut. Strategi yang terencana dan pemanfaatan potensi daerah penghasil padi seperti OKU Timur diharapkan dapat mewujudkan target tersebut.