Bulog OKU Timur Serap 1.500 Ton Beras Petani, Kejar Target 40 Ribu Ton
Bulog OKU Timur berhasil menyerap 1.500 ton beras dan 50 ton GKP dari petani setempat hingga Januari 2025, dengan target serapan mencapai 40 ribu ton sepanjang tahun.
Bulog Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, telah menyerap sebanyak 1.500 ton beras dari petani di Kabupaten OKU Timur hingga awal Januari 2025. Penyerapan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan di wilayah tersebut. Selain beras, Bulog juga menyerap 50 ton Gabah Kering Panen (GKP). Penyerapan ini merupakan bagian dari upaya Bulog mencapai target serapan gabah dan beras sebanyak 40 ribu ton sepanjang tahun 2025.
Kepala Bulog OKU, Julhaidar Romadon, menjelaskan bahwa serapan beras dan GKP dilakukan selama musim panen, terutama di wilayah OKU Timur. Harga pembelian GKP di tingkat petani mencapai Rp6.500/Kg, sementara harga beras dibeli dengan harga Rp12.000/Kg. Proses penyerapan dimulai dari Kecamatan Buay Madang, yang telah memasuki masa panen.
Untuk mencapai target yang ambisius tersebut, Bulog OKU menerapkan strategi yang terukur. Selain menyerap gabah langsung dari petani, Bulog juga bekerja sama dengan tempat penggilingan padi. Hal ini dilakukan untuk mempercepat dan memperluas jangkauan penyerapan gabah dan beras.
Strategi Bulog OKU Timur dalam Menyerap Gabah dan Beras
Untuk memastikan tercapainya target serapan gabah dan beras sebanyak 40 ribu ton, Bulog OKU Timur telah membentuk tiga tim yang bertugas langsung di lapangan. Setiap tim terdiri dari tiga orang yang bertugas untuk melakukan penyerapan gabah di tingkat petani dan tempat penggilingan. Kerja keras tim ini sangat penting untuk menjamin keberhasilan program.
Kerja sama dengan mitra penggilingan padi juga menjadi kunci keberhasilan. Tercatat ada sekitar 10 penggilingan padi mitra Bulog di OKU Timur yang berperan aktif dalam membantu mencapai target serapan gabah tahun ini. Kolaborasi ini menunjukkan sinergi yang baik antara Bulog dan pihak swasta.
Sebagai langkah antisipasi terhadap penurunan harga gabah, Bulog juga mendirikan lima posko pemantau. Satu posko berada di Kantor Bulog OKU, dan empat posko lainnya tersebar di wilayah Kabupaten OKU Timur. Posko-posko ini berfungsi untuk memantau daerah-daerah yang berpotensi panen raya agar hasil panennya dapat segera diserap.
Pemantauan dan Antisipasi Penurunan Harga
Keberadaan posko pemantau ini sangat penting untuk mengoptimalkan serapan gabah dan beras di tingkat petani. Dengan adanya pemantauan yang intensif, Bulog dapat mengantisipasi penurunan harga gabah dan memastikan petani mendapatkan harga yang layak atas hasil panen mereka. Sistem pemantauan ini juga membantu Bulog untuk merencanakan strategi distribusi yang efektif.
“Posko ini disiagakan untuk mengoptimalkan serapan gabah dan beras di tingkat petani sebanyak 40 ribu ton pada tahun ini agar mencapai target sasaran,” ujar Julhaidar Romadon.
Dengan strategi yang komprehensif, mulai dari pembentukan tim lapangan, kerjasama dengan mitra penggilingan, hingga pendirian posko pemantau, Bulog OKU optimis dapat mencapai target serapan gabah dan beras sebanyak 40 ribu ton pada tahun 2025. Hal ini akan berkontribusi pada ketahanan pangan di wilayah tersebut.
Langkah-langkah yang dilakukan Bulog OKU Timur ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi petani dan menjamin ketersediaan beras di pasaran.