Bulog Wamena Jaga Stabilitas Harga Pangan di Papua Pegunungan
Bulog Wamena gencar menjalankan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di delapan kabupaten Papua Pegunungan untuk memastikan ketersediaan dan harga beras terjangkau hingga Maret 2025.
Bulog Wamena, Kantor Cabang Pembantu Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), tengah gencar melaksanakan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di delapan kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan. Program ini difokuskan untuk menjaga ketersediaan dan harga beras tetap stabil.
KCP Perum Bulog Wamena bertanggung jawab atas pendistribusian pangan di wilayah tersebut. Kepala KCP Perum Bulog Wamena, Stephanus Kurniawan, menjelaskan bahwa program SPHP rutin dilakukan untuk mengendalikan harga beras di wilayah tersebut, khususnya di Wamena.
Menurut Kurniawan, tujuan utama SPHP adalah memastikan ketersediaan pangan merata, meningkatkan aksesibilitas, dan mengendalikan inflasi. Program ini merupakan arahan pusat untuk mencegah kenaikan harga bahan pokok, terutama beras, secara signifikan.
SPHP dijalankan melalui berbagai strategi, termasuk Gerakan Pangan Murah (GPM), Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP), subsidi harga pangan, dan intervensi harga pangan. Strategi ini bertujuan untuk menstabilkan harga beras dan mencegah kesulitan masyarakat dalam mendapatkan pangan, khususnya beras.
Bulog Wamena saat ini memiliki stok beras sekitar 1.000 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan selama tiga bulan ke depan (Januari-Maret 2025). Ketersediaan stok ini diharapkan dapat menjamin pasokan beras dan harga yang terjangkau bagi masyarakat di delapan kabupaten tersebut.
Kurniawan menekankan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir tentang ketersediaan dan harga beras. Bulog berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di wilayah tersebut melalui program SPHP. Melalui berbagai strategi yang diterapkan, Bulog berupaya memastikan akses masyarakat terhadap pangan tetap terjaga.
Program SPHP dari Bulog Wamena ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan di Papua Pegunungan. Dengan pengawasan dan distribusi yang efektif, diharapkan program ini dapat terus berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.