Bunda Indah Optimistis Lumajang Jadi Lumbung Pangan Nasional
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, optimis Lumajang dapat menjadi lumbung pangan nasional berkat potensi produksi padi yang besar dan sinergi dengan Bank Indonesia.
Bupati Lumajang, Indah Amperawati atau yang akrab disapa Bunda Indah, menyatakan optimismenya terhadap potensi Kabupaten Lumajang untuk menjadi lumbung pangan nasional. Keyakinan ini didasari oleh potensi besar Lumajang dalam memproduksi padi. Pernyataan tersebut disampaikan pada Rabu, 12 Maret 2024, di Kabupaten Lumajang.
Menurut Bunda Indah, pencapaian target tersebut membutuhkan strategi komprehensif. Hal ini meliputi penguatan pertumbuhan ekonomi daerah, pengendalian inflasi, dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Ketiga hal tersebut dianggap krusial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lumajang.
Lebih lanjut, Bunda Indah menekankan pentingnya sinergi dengan Bank Indonesia (BI) dalam mewujudkan visi Lumajang sebagai lumbung pangan. Kerja sama ini difokuskan pada penguatan sektor ekonomi, khususnya dalam produksi padi, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara signifikan.
Potensi Lumajang dan Sinergi dengan Bank Indonesia
Pemerintah Kabupaten Lumajang, menurut Bunda Indah, terus berupaya memperkuat pertumbuhan ekonomi, mengendalikan inflasi, dan mengembangkan UMKM melalui kerja sama yang erat dengan Bank Indonesia. Bunda Indah juga menekankan pentingnya inovasi dalam pengelolaan ekonomi daerah, termasuk sektor pariwisata, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih luas.
Ia mengakui pentingnya pembelajaran berkelanjutan dalam hal pertumbuhan ekonomi, pengelolaan lumbung pangan, dan pengembangan sektor pariwisata di Lumajang. Harapannya, sinergi dengan Bank Indonesia akan semakin kuat dalam pengendalian inflasi, pengembangan UMKM, dan digitalisasi sistem keuangan daerah.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember, Gunawan, menyatakan kesiapan BI untuk memperkuat kerja sama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Lumajang. Fokus kerja sama ini mencakup menjaga ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif terkait inflasi.
BI juga berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui pengembangan UMKM, keuangan syariah, dan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran. Tujuannya adalah untuk mengembangkan ekosistem keuangan digital di Lumajang.
Pentingnya Pengelolaan Keuangan dan Antisipasi Lebaran
Menjelang akhir tahun dan mendekati Lebaran, Bank Indonesia mengingatkan pentingnya pengelolaan uang rupiah yang baik, termasuk pencegahan peredaran uang palsu. Sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan Bank Indonesia diharapkan dapat mendorong kemajuan Lumajang di sektor pangan, ekonomi, dan digitalisasi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai informasi tambahan, Jawa Timur pada tahun 2024 menyumbang 27 persen dari total produksi beras nasional (9,2 juta ton). Kabupaten Lumajang sendiri menempati posisi ke-11 sebagai penghasil beras terbesar di Jawa Timur dengan produksi mencapai 178 ribu ton.
Dengan potensi yang ada dan komitmen dari berbagai pihak, optimisme Bunda Indah terhadap Lumajang sebagai lumbung pangan nasional bukanlah tanpa dasar. Langkah-langkah strategis yang telah dan akan dilakukan diharapkan dapat mewujudkan visi tersebut dan membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Lumajang.