Bupati Banyumas Berpesan: Pendamping Haji Wajib Bantu Jamaah Lansia
Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, menekankan pentingnya pendampingan maksimal bagi jamaah haji lansia, terutama dalam menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Purwokerto, 25 April 2025 (ANTARA) - Bupati Banyumas, Jawa Tengah, Sadewo Tri Lastiono, memberikan penekanan khusus pada peran para pendamping haji dalam membantu jamaah, terutama mereka yang sudah lanjut usia (lansia). Acara pelepasan jamaah calon haji Kabupaten Banyumas di Pendopo Si Panji, Purwokerto, Jumat lalu menjadi latar belakang pesan penting ini. Lebih dari 1.300 jamaah akan berangkat ke Tanah Suci, dan Bupati Sadewo ingin memastikan ibadah mereka berjalan lancar dan aman.
Dalam sambutannya, Bupati Sadewo menyampaikan, "Pendamping ini kan ada yang pendamping ibadah, pendamping kesehatan, kemudian pendamping umum, kayak helper lah." Beliau berharap para pendamping dapat memberikan dukungan penuh kepada para jamaah, mengingat usia jamaah termuda 18 tahun dan tertua mencapai 90 tahun. Jumlah jamaah calon haji asal Banyumas tahun ini mencapai 1.305 orang, dengan rincian 590 laki-laki dan 715 perempuan.
Bupati Sadewo juga mengungkapkan harapannya agar seluruh jamaah dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan kembali ke tanah air dengan selamat. "Mudah-mudahan semua jamaah calon haji dari Kabupaten Banyumas sesuai dengan tagline Haji Banyumas Mangkat Bareng Bali Bareng Mabrur Sepanjang Hayat (Berangkat Bersama, Pulang Bersama, Mabrur Sepanjang Hayat)," ujarnya. Beliau telah berkoordinasi dengan para pendamping untuk memastikan perhatian khusus diberikan kepada jamaah lansia, meskipun mengakui bahwa kondisi kesehatan jamaah dapat berubah selama di Tanah Suci. "Tapi di sana (Tanah Suci) kita enggak ngerti kok, wong yang lansia jadi sehat juga banyak. Yang penting semangat, begitu saja," tambah Bupati.
Perhatian Khusus untuk Jamaah Lansia
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Kantor Kemenag Banyumas, Edy Sungkowo, memberikan informasi lebih detail mengenai jumlah jamaah lansia. Sebanyak 362 jamaah masuk kategori lansia, dan akan didata untuk dimasukkan dalam kategori risiko tinggi terkait kesehatan. "Nanti masing-masing jamaah didata, juga ada kode (berisiko tinggi) di kartu dan gelangnya," jelas Edy Sungkowo. Langkah ini bertujuan untuk memberikan penanganan yang lebih tepat dan cepat jika terjadi masalah kesehatan selama di Tanah Suci.
Edy Sungkowo juga menjelaskan bahwa rata-rata jamaah calon haji asal Banyumas telah menunggu selama 13 tahun untuk keberangkatan ini, karena mendaftar pada tahun 2012. Mereka yang mendaftar saat ini harus menunggu sekitar 33 tahun. Hal ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat Banyumas untuk menunaikan ibadah haji.
Proses keberangkatan jamaah calon haji ke Asrama Haji Donohudan di Boyolali akan dilakukan secara bertahap. Hal ini untuk memudahkan manajemen dan memastikan kenyamanan para jamaah selama perjalanan.
Jadwal Keberangkatan Jamaah Haji Banyumas
Berikut jadwal keberangkatan jamaah haji Banyumas menuju Asrama Haji Donohudan:
- Kloter 04 SOC (100 orang): 1 Mei 2025, pukul 10.00 WIB, dari Pendopo Kecamatan Sumpiuh.
- Kloter 05 SOC (353 orang): 1 Mei 2025, pukul 14.00 WIB, dari GOR Satria Purwokerto.
- Kloter 06 SOC (353 orang): 1 Mei 2025, pukul 21.00 WIB, dari GOR Satria Purwokerto.
- Kloter 07 SOC (353 orang): 2 Mei 2025, pukul 03.00 WIB, dari GOR Satria Purwokerto.
- Kloter 08 SOC (130 orang): 2 Mei 2025, pukul 07.30 WIB, dari GOR Satria Purwokerto.
- Kloter 93 (16 orang): 29 Mei 2025, pukul 21.00 WIB, dari Pendopo Si Panji Purwokerto.
Semoga seluruh jamaah haji asal Banyumas dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan khusyuk. Doa dan harapan terbaik menyertai mereka dalam perjalanan spiritual ini.