Bupati Kukar Tekankan Pentingnya 1000 HPK dalam Intervensi Stunting
Bupati Kukar, Edi Damansyah, menekankan pentingnya penanganan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk mencegah stunting, ditandai dengan penurunan prevalensi stunting di Kukar dari 27,1 persen (2022) menjadi 14,6 persen (2024).
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, Bagaimana: Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, pada Rabu di Tenggarong, Kalimantan Timur, menekankan pentingnya penanganan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam upaya intervensi dan pencegahan stunting. Penekanan ini dilakukan karena periode 1.000 HPK, sejak janin hingga usia dua tahun, merupakan masa emas sekaligus masa rawan terjadinya stunting. Keberhasilan Kukar menurunkan angka stunting menjadi bukti efektifitas strategi ini.
Pemkab Kukar telah menunjukkan komitmen yang tinggi dalam penanggulangan stunting. Buktinya, angka prevalensi stunting berhasil diturunkan secara signifikan dari 27,1 persen pada tahun 2022 menjadi 17,6 persen pada tahun 2023, dan selanjutnya turun lagi menjadi 14,6 persen pada tahun 2024. Penurunan ini menunjukkan keberhasilan strategi yang diterapkan oleh pemerintah daerah.
Penurunan angka stunting ini tidak terlepas dari peran penting Posyandu sebagai garda terdepan dalam deteksi dini dan intervensi stunting. Posyandu berperan aktif dalam memberikan edukasi, sosialisasi, dan pencegahan stunting kepada masyarakat. Peran aktif kader Posyandu sangat krusial dalam keberhasilan program ini.
Peran Posyandu dalam Penanganan Stunting
Bupati Edi Damansyah secara khusus menekankan pentingnya peran Posyandu dalam penanganan stunting. "Posyandu merupakan sarana efektif untuk melakukan deteksi dini terhadap stunting, karena banyak kader yang rutin melakukan edukasi ke masyarakat, sosialisasi, hingga pencegahan terhadap stunting," ujarnya saat meresmikan Posyandu Anggrek Kuning di Desa Sebulu Ulu, Kecamatan Sebulu. Posyandu menjadi ujung tombak dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting.
Pemkab Kukar melalui Posyandu berupaya melakukan percepatan penanganan stunting dan peningkatan kesehatan masyarakat secara umum. Posyandu berperan penting dalam memantau dan meningkatkan kualitas kesehatan ibu hamil, bayi, balita, remaja, hingga lansia. Hal ini menunjukkan komprehensifnya program kesehatan yang dijalankan.
Peresmian Posyandu Anggrek Kuning merupakan salah satu wujud nyata komitmen Pemkab Kukar dalam upaya percepatan penanganan stunting dan peningkatan kesehatan masyarakat. Dengan fasilitas yang memadai, diharapkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat ditingkatkan.
Bupati Edi Damansyah juga menekankan pentingnya pengelolaan Posyandu yang baik. Ia meminta agar kepala desa memberikan perhatian yang besar kepada Posyandu dan kadernya agar selalu aktif dan menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Hal ini penting untuk memastikan keberlanjutan program.
1000 HPK: Periode Kritis Pencegahan Stunting
Bupati Edi Damansyah menegaskan kembali pentingnya fokus pada 1.000 HPK dalam penanganan stunting. "Hal utama yang harus menjadi perhatian dalam penanganan stunting adalah 1.000 HPK, yakni mulai anak masih berbentuk janin dalam kandungan hingga dilahirkan sampai anak berusia dua tahun," tegasnya. Periode ini sangat krusial karena merupakan masa emas sekaligus masa rawan bagi pertumbuhan anak.
Selama 1.000 HPK, terjadi perkembangan pesat pada anak, baik fisik maupun mental. Oleh karena itu, asupan gizi yang cukup dan stimulasi yang tepat sangat penting untuk mencegah terjadinya stunting. Intervensi dini pada periode ini sangat efektif untuk mencegah dan mengatasi stunting.
Pemkab Kukar menyadari pentingnya intervensi sejak dini. Berbagai program telah dilakukan untuk mendukung 1.000 HPK, mulai dari edukasi kepada ibu hamil tentang pentingnya gizi, hingga pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak secara rutin di Posyandu. Komitmen ini menjadi kunci keberhasilan penurunan angka stunting.
Dengan komitmen dan strategi yang tepat, diharapkan angka stunting di Kukar dapat terus ditekan dan generasi mendatang dapat tumbuh sehat dan optimal. Perhatian terhadap 1.000 HPK merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa.
Keberhasilan Kukar dalam menurunkan angka stunting menjadi contoh baik bagi daerah lain dalam upaya penanggulangan stunting. Dengan kerjasama semua pihak, stunting dapat dicegah dan Indonesia dapat memiliki generasi yang sehat dan berkualitas.
Kesimpulan
Penurunan angka stunting di Kabupaten Kukar menunjukkan keberhasilan strategi yang terfokus pada 1000 HPK dan peran aktif Posyandu. Komitmen pemerintah daerah dan peran aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan ini. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam upaya penanggulangan stunting.