Cegah Perundungan di Sekolah: Edukasi Pelajar di SMP Negeri 2 Sungailiat
Staf Ahli Bupati Bangka, Boy Yandra, memberikan edukasi anti-perundungan kepada pelajar SMP Negeri 2 Sungailiat, meliputi pencegahan, identifikasi jenis perundungan, dan peran guru serta orang tua.
Staf Ahli Bupati Bangka Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Boy Yandra, gencar mengkampanyekan pencegahan perundungan di sekolah-sekolah. Sabtu lalu, beliau mengunjungi SMP Negeri 2 Sungailiat untuk memberikan edukasi langsung kepada para pelajar tentang bahaya bullying.
Langkah ini penting, mengingat potensi terjadinya kekerasan perundungan di lingkungan sekolah. Boy Yandra menekankan pentingnya edukasi untuk mencegah tindakan tersebut sejak dini. Kegiatan di SMP Negeri 2 Sungailiat merupakan salah satu contoh nyata komitmen pemerintah daerah dalam menangani masalah ini.
Perundungan, menurut Boy Yandra, memiliki berbagai bentuk. Mulai dari kekerasan fisik seperti pemukulan, hingga perundungan verbal berupa penghinaan dan ejekan. Tidak hanya itu, perundungan sosial seperti pengucilan juga termasuk dalam kategori bullying. Pemahaman akan beragam bentuk perundungan ini menjadi kunci penting dalam upaya pencegahan.
Dampak negatif perundungan terhadap korban sangat serius. Korban bisa mengalami trauma psikologis, seperti ketakutan dan depresi. Prestasi belajar di sekolah juga bisa terganggu. Oleh karena itu, pencegahan dini menjadi sangat krusial untuk melindungi kesehatan mental dan akademik para pelajar.
Selain edukasi, Boy Yandra menyarankan sekolah untuk menunjuk siswa tertentu sebagai informan. Siswa terpilih ini bertugas melaporkan kejadian perundungan kepada guru. Identitas informan harus dirahasiakan untuk menghindari perundungan susulan terhadap siswa tersebut. Peran siswa sebagai 'mata dan telinga' dinilai penting mengingat keterbatasan pengawasan guru di sekolah.
Informasi yang diberikan oleh siswa sangat dibutuhkan karena guru tidak mungkin mengawasi setiap siswa secara terus-menerus. Sistem pelaporan ini diharapkan dapat mendeteksi dini kasus perundungan dan mencegahnya sebelum berdampak lebih luas. Kerja sama antara siswa dan guru sangat penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman.
Tidak hanya di sekolah, peran orang tua di rumah juga sangat penting. Boy Yandra mengingatkan para orangtua agar selalu memperhatikan kegiatan anak-anaknya. Pemantauan aktivitas anak di luar jam sekolah juga diperlukan untuk mencegah potensi perundungan dan masalah lainnya. Ia menambahkan, Satpol PP juga akan melakukan patroli pada pukul 21.00 WIB untuk mencegah pelajar berkeliaran di malam hari.
Kesimpulannya, pencegahan perundungan memerlukan upaya terpadu dari berbagai pihak. Edukasi, sistem pelaporan, serta peran aktif guru dan orang tua sangat penting untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan kondusif bagi para pelajar. Semoga upaya ini dapat menekan angka perundungan di sekolah-sekolah di Bangka.