Cegah Tawuran Remaja Pontianak: Peran Orang Tua Jadi Kunci Utama
Pemkot Pontianak mengajak orang tua aktif mencegah tawuran remaja yang meningkat, menekankan pentingnya pengawasan keluarga dan pendekatan komunitas sebagai solusi utama, bukan hanya penegakan hukum.
Tawuran remaja di Pontianak meningkat, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mengajak orang tua berperan aktif mencegahnya. Penjabat Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto, mengungkapkan keprihatinan atas peningkatan kasus tawuran yang melibatkan anak muda di kota tersebut. Pernyataan ini disampaikan pada Jumat lalu di Pontianak, Kalimantan Barat. Pemkot telah berupaya melalui berbagai program, namun peran keluarga dinilai krusial dalam mengatasi masalah ini.
Pemkot Pontianak telah melakukan berbagai upaya pencegahan, termasuk membatasi akses anak-anak ke media sosial dan meningkatkan patroli keamanan bersama kepolisian dan Satpol PP. Meskipun demikian, tawuran masih terjadi, bahkan melibatkan senjata tajam. Edi Suryanto menekankan pentingnya peran keluarga dalam mengawasi aktivitas anak-anaknya. “Kita semua prihatin, ini menunjukkan bahwa kita harus mulai dari dasar yaitu lingkungan keluarga,” ujarnya.
Edi Suryanto mengajak orang tua untuk lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka sehari-hari agar tidak terlibat dalam perilaku negatif seperti tawuran. Ia menekankan betapa pentingnya peran keluarga sebagai benteng utama pencegahan. Setiap kasus tawuran, sekecil apapun, merupakan indikator perlunya peningkatan pengawasan dan intervensi lebih dini. “Anak-anak ini adalah harapan kita. Setiap kejadian, meskipun hanya satu, sudah membuat kita resah,” ucapnya.
Terkait usulan pemberlakuan jam malam, Edi Suryanto menganggapnya sebagai langkah ekstrem yang baru dipertimbangkan jika situasi semakin memburuk. Ia lebih menekankan pada pendekatan komprehensif dari tingkat RT, RW, Kelurahan hingga Kecamatan. Pendekatan berbasis komunitas dinilai lebih efektif dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pencegahan tawuran remaja. “Kami akan meminta RT untuk mengingatkan warga agar memperhatikan anak-anak mereka di lingkungannya masing-masing,” jelasnya.
Pemkot Pontianak berharap upaya ini dapat menekan angka tawuran dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak muda. Kerja sama antara Pemkot, aparat keamanan, dan terutama keluarga sangat penting dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan. “Kita semua berharap agar peristiwa tawuran yang marak terjadi akhir-akhir ini, tidak terjadi lagi dengan pengawasan dari berbagai pihak, utamanya para orang tua yang memiliki anak remaja,” ujarnya kembali menegaskan.
Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Adhe Hariadi, menambahkan bahwa kepolisian telah melakukan patroli rutin berskala besar bersama polsek jajaran. Selain patroli, pihaknya juga siap bertindak cepat jika ada laporan masyarakat dan akan melakukan razia jika diperlukan. Hal ini menunjukkan komitmen dari pihak kepolisian dalam mendukung upaya Pemkot Pontianak dalam mencegah tawuran remaja.
Kesimpulannya, upaya pencegahan tawuran remaja di Pontianak memerlukan pendekatan multi-pihak. Meskipun Pemkot telah berupaya maksimal, peran aktif orang tua sebagai pengawas dan pendidik anak-anak sangat krusial. Pendekatan dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga, hingga ke tingkat pemerintahan daerah, sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi generasi muda Pontianak. Semua pihak perlu bersinergi untuk menciptakan solusi yang efektif dan berkelanjutan.